HYT 19

794 23 0
                                    

Apa yang gue harapkan kadang tidak sesuai dengan harapan.
~Anatasya andika wijaya~

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sedikit-sedikit demi sedikit rasa terhadap dika di hati nata mulai menghilang. Apakah karena alfa? Entah. Nata menganggap itu karena nata mulai bisa berdamai dengan masa lalunya.

Namun perasaan nata mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu suatu hari nanti. Nata juga tidak mengetahui kapan? Perasaan takut mulai menguasai hati nata.

Nata merasa gelisah semenjak kedua orangtuanya kembali lagi. Ia merasa akan ada badai yang akan datang. Perasaan nata selalu benar. Namun ia segera menepis semua itu.

Nata mulai kembali ceria seperti dulu meskipun hanya sedikit. Keluarganya kembali harmonis dan hangat.

"Pagi"

"Pagi" ucap dina, raman dan roy

Mereka sedang sarapan seperti biasa. Seperti hari-hari berikutnya.

Setelah selesai sarapan nata berangkat sekolah diantar oleh roy. Karena roy memaksa ingin mengantar nata.

"Kak" panggil nata

"Iya" jawab roy yang masih fokus menyetir.

"Kenapa kakak sekarang selalu banyak diam?"
Pertanyaan ini yang selalu berputar di kepala nata. Dan nata baru bertanya sekarang kepada roy.

Roy masih diam, ia belum menjawab pertanyaan nata.

"Kita udah sampai" ucap roy mengalihkan pembicaraan. Ia tidak mau membahas itu sekarang. Dan keberuntungan berada di pihaknya karena mereka sudah di depan sekolah nata.

"Kak!?" ucap nata setelah keluar mobil. Ia melihat ke arah roy.

"Belajar yang bener jangan bolos!" nasihat roy. Bahkan roy seperti tadi mengalihkan pembicaraan. Nata menghela nafas kasar. Ia segera melangkahkan kakinya masuk ke sekolah.

~~~~~

Seorang gadis berlari mengejar nata. Ia menyerahkan setangkai bunga mawar merah.

"Ini untuk kakak!" gadis itu yang nata ketahui adalah adik kelasnya. Ia menyerahkan bunga itu kepada nata.

"Dari siapa?" tanya nata

"Gak tau" jawabnya. Ia masih menyodorkan bunganya. Tapi nata belum mengambilnya.

"Kak, ambil bunganya!" ucap gadis tersebut. Nata mengambilnya dan gadis itu pergi begitu saja.

"Gak guna!" ucap nata melangkah ke tong sampah. Sebelum bunganya masuk terdengar bell masuk berbunyi.

Nata membawa bunganya ke kelas. Nata lupa membuang bunga mawar merah tersebut. Ia berniat ingin membuangnya tapi tidak jadi karena bell sudah berbunyi.

Di kelas belum ada guru yang masuk untuk mengajar. Mereka semua memandang nata dengan terang-terangan. Mereka memandang bunga yang di bawa nata.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang