Ada sebuah rahasia yang terungkap.
Namun ingatan tidak pernah muncul.
Dan sekarang aku tau bahwa dia yang aku cari.~Alfa Antari Putra~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
N
ata menghampiri Amel yang sedang makan di kantin.
Amel biasanya jarang sarapan di rumah. Jadi pagi-pagi sudah ada di kantin untuk sarapan.
Nata duduk di sebalah Amel. Amel masih sibuk makan. Sampai tidak menyadari bahwa Nata ada di sebelahnya.
"Mel?" panggil Nata.
"Eh, Nata.....kapan duduk di sini?" tanya Amel
"Barusan"
"Mau gak Na?" tanya Amel menawarkan makanannya.
Nata menggelengkan kepala. Amel melanjutkan makannya sambil melihat ke arah Nata.
Amel tau ada yang mau Nata bilang padanya. Amel dapat melihat itu.
"Ada apa Na? Kenapa kaya gelisah gitu?" tanya Amel.
"Mel, gue mau ke luar negeri 3 hari lagi" perkataan Nata membuat Amel menghentikan makannya.
"Na, kenapa lo mau pergi? Apa karena Al..." tanya Amel.
"Bukan mel, Gue juga gak mau melarikan diri dari dia. Hanya saja ada urusan bisnis disana. Gue mau ikut sama mama ke sana sekalian lanjutin kuliah"
Potong Nata cepat. Memang semuanya bukan karena Alfa.
Amel menatap Nata dengan mata berkaca-kaca.
"Gak bisa ya diundur na? Setidaknya sampai acara perpisahan. Bentar lagi na"
Nata menggelengkan kepalanya. Nata tidak bisa menuruti kata Amel.
Dilain tempat yang berbeda. Alfa sedang sarapan sendiri. Ibunya sedang ada acara bisnis ke luar kota.
Alfa tidak pernah bisa tenang. Banyak hal yang Alfa ingin ungkap. Meskipun sudah memilih.
Tapi semakin di pikirkan Alfa mulai menyadari ada yang salah.
Selesai sarapan Alfa mengambil tasnya yang ada di kamar.
Karena Alfa sedang memikirkan banyak hal sampai tas sekolahnya tertinggal di kamar.
Biasanya Alfa akan membawanya. Sehingga sarapan ia langsung berangkat sekolah.
Langkah Alfa terhenti saat melihat kamar di sebelahnya yang selalu terkunci.
Bahkan Alfa sering melihat ibunya keluar tengah malama dari kamar itu dengan mata bengkak.
Ada sisa air mata di matanya. Alfa tau pasti ibunya menangis.
Alfa ingin tau ada apa di kamar itu. Namun selalu saja terkunci. Tapi Alfa terus mendekat ke arah kamar itu.
Dengan perlahan Alfa membuka pintunya. Entah keberuntungan atau apa? Pintunya tidak di kunci.
Alfa masuk ke kamar itu. Kamar yang biasa saja menurut Alfa. Alfa melihat kesekeliling kamar.
Arah pandangnya berhenti di sebuah foto. Foto Serly yang begitu banyaknya.
Alfa berjalan ke arah dinding yang banyak foto Serly.
Setiap Foto ada tanggal dan waktunya. Bahkan tulisan itu di tulis di atas figura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...