Ternyata bukan masalah besar. Tapi gue tau sekarang adik gue kenapa.
~fatan antarik putra~
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Rik, lo tau kan?" erik mengangguk dan mengeluarkan isi di dalam kanton plastik itu.
'Mampus gue, gimana ini?' batin alfa
Ternyata di dalam tersebuat ada buah tomat. Wajah alfa sangat pucat mengetahui itu tomat. Dari kecil alfa sangat benci pada tomat. Sedangkan erik sudah tersenyum lebar, karena kapan lagi bisa seperti ini tanpa di larang oleh fatan. Meskipun alfa terkenal tampan, jago beladiri dan pintar tapi ia sangat lemah dengan yang namanya tomat.
"Bang....lo gak bakal paksa gue cerita dengan ancaman tomat itukan?" tanya alfa dengan wajah jijik memangdang tomat. Padahal itu cuma tomat saya ulangi lagi cuma tomat.
"Menurut lo gimana?" fatan masih bermuka datar.
"Wah seru ini. Ayo fa langsung suruh makan tomat aja biar gue vidioin" rendi berseru semangat.
Pletak
Pukulan erik membuat rendi meringis sambil memegang kepalanya.
"Bego, orang lagi serius juga" erik sungguh kesal tentang temannya ini. Orang lagi di introgasi malah mau di video.
Rendi memanyunkan bibirnya. Membuat mereka bertiga merasa jijik. Sikap rendi itu sangat polos, telmi,meskipun begitu rendi yang paling alim diantara mereka berdua. Rendi bahkan mesantren dari sd sampai smp.
"Gimana?" tanya fatan.
Alfa menghela nafas. Menceritakan apa yang ia liat tadi pagi. Dari awal sampai akhir. Alfa juga bercerita mengapa ia bisa marah? Itulah yang tanyanya pada mereka.
Erik sudah tersenyum penuh arti. Fatan hanya menghela nafas tapi tetap saja wajahnya datar. Rendi? Ia juga tidak mengerti mengapa. Rendi dan alfa sama saja.
"Gue tau" erik mengacungkan tangannya tinggi-tinggi
"Apa?" tanya mereka bertiga. Memang dari mereka hanya eriklah yang mengerti tentang percintaan. Rendi boleh alim dan sangat taat peraturan, fatan boleh berkatat dalam olahraga dan alfa boleh pintar tapi masalah ini hanya erik yang tau.
"Itu tandanya al lagi jatuh cinta" ucap erik percaya diri
"Gak mungkin itu! Bener gak fa?" tanya rendi pada alfa dan meminta persetujuannya.
"Hn"
Sedangkan alfa masih berfikir. Apakah benar ia jatuh cinta pada nata? Otaknya terus berputar mencari jawaban atas pertanyaannya.
"Lo gak percaya?"
Rendi dan fatan menganggukan kepalanya sedangkan alfa masih diam.
"Al lo deg-degan gak pas deket ana?"
"Pengen terus deket dia, gak bisa jauh dari ana, sakit pas liat dia sama orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...