"Kenapa semuanya terjadi begitu saja di saat bersamaan? Di saat aku butuh mereka berdua.
Kenapa harus ada perpisahan?"
~Anatasya wijaya~••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Tiga tahun yang lalu
Seorang gadis berlari di koridor sekolah. Tak memperdulikan semua umpatan para siswa dan siswi yang ia tabrak. Senyumnya sangat merekah. Anatasya nama gadis itu, gadis dengan rambut panjang, cantik tapi tertutupi oleh penampilannya dan memakai kaca mata. Ia disebut nerd kaya, orangtuanya pengusaha sukses di indonesia.
"Nata lo mau kemana? Ko lari-lari" teriak amel saat nataa berlari melewatinya.
Nata dengan otomatis menghentikan larinya, nata berbalik melangkah mendekati amel.
"Ih..kamu di tanya malah senyum aja, jawab NATA" dengan menekan kata terakhir ucapannya.
"Aku mau jalan sama dika, aku takut dia nunggu lama..." jelas nata yang tak pernah menghilangkan senyumnya.
"Emang jam berapa dia ngajak jalan lo?" nata mulai berfikir, jam berapa dika mengajaknya.
"Kalo gak salah jam 4 sore" nyengir nata dengan polosnya.
Amel menepuk jidatnya " n.a.t.a. ini baru jam 1 siang, pulang sekolah aja belum. Terus lo mau kemana?"
"Aku mau ketemu dika di kantin"
Amel hanya ber oh ria, dan nata pergi setelah itu. Sesampainya di kantin nata celingak celinguk mencari dika. Setelah menemukannya nata langsung menemuinya.
"Dika"
Dika menoleh ke arah sumber suara dan menemukan nata mendekatinya. Dika cowok tampan yang selalu di puja setiap siswi. Dika yang melihat nata tersenyum, lebih tepatnya fake smile.
"Dika kamu kenapa panggil aku?" tanya nata polos
"Gue mau bilang sama lo, kalau gue kayaknya gak bisa jalan hari ini! Gak papa kan?" dika berkata dengan sangat lembut.
"Gak papa ko" senyum nata memudar tapi ia berusaha tetap tersenyum meskipun kecewa.
Baru juga satu bulan jadian. Tapi gak pernah ada waktu jalan bareng. Mana gak ada yang tau dika pacar aku~gerutu batin nata
====
Nata sedang terbaring di kasurnya. Menggenggam ponselnya, menunggu chat dari dika. Sudah pukul 3 lewat 45 menit dan tak ada satupun chat dari dika.
"Nata..nata...nata.." panggil Roy sambil teriak-teriak
"Iya apa kak..manggil terus" dengan malas nata menghampiri Roy yang sedang menonton tv.
"Nata temenin kakak ya ke mall" ucap Roy yang melihat nata berfikir
Kebetulan banget hari ini aku bosen dirumah terus. Mana dika gak nelpon aku lagi. Jadi sekalian refresing~batin Nata
"Ok" jawab nata dengan senyum manis
Sesampainya di mall nata langsung mengikuti kakaknya di belakang. Berkeliling mencari jaket untuk Roy.
"Kak masih lama nggak?" tanya Nata dengan lesu, gimana nggak lesu Roy sangat sulit menentukan dua pilihan. Sedangkan Roy masih memilah jaket.
"Bentar lagi ya" jawab kak Roy dengan lembut
"Ka aku mau beli baju dulu, kakak tunggu di sini ya"
"Kak nata mau liat baju yang disana" lanjut dan tunjuk Nata ke tempat pakaian wanita untuk remaja
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...