'Berbohong untuk membahagiakan orang lain apakah itu salah'
~Alfa Antarik Putra~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya. Nata menghilangkan pikiran negatifnya tentang Alfa. Nata percaya Alfa sepenuhnya.
Melihat Erik dan Rendi yang sekolah, membuat Nata bahagia. Karena pasti Alfa juga akan kembali ke sekolah.
"Rendi, Erik!!!" panggil Nata.
Kedua orang itu berbalik kebelakang. Melihat senyum Nata membuat mereka saling melirik.
"Alfa mana?" hal yang pertama kali Nata tanyakan adalah Alfa.
"Em...Alfa ada di jerman!"
Deg
'Berarti foto kemarin memang Alfa' batin Nata.
"Jerman!?" Ulang Nata.
"Sebenernya ada yang mau gue kasih tau sama lo Na. Fatan meninggal kemarin. Alfa pulang hari ini untuk pemakaman Fatan" Kata Erik dengan sedih.
Rendi bahkan tidak malu sudah menangis.
"Gue gak nyangka Fatan ninggalin kita" ucap Rendi yang menangis.
"Gue turut berduka. Gimana kondisi Alfa saat ini? Pasti Alfa sedih banget kehilangan kakaknya"
Nata juga turut meneteskan air mata. Nata teringat tentang Ayahnya yang telah pergi.
"Gue gak bisa jelasin. Sekarang kita mau izin pulang. Mau nunggu Alfa" Erik menepuk pundak Nata seakan semuanya akan segera baik.
"Gue ikut!" kata Nata dengan cepat.
Mereka bertiga izin untuk pulang. Nata enggan mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Nata menunggu Alfa yang sebentar lagi sampai di bandara.
Rendi dan Erik juga sama. Mereka berdua ingin ikut mengantar Fatan ke peristirahatan terakhirnya.
Lima belas menit mereka menunggu akhirnya Alfa dan keluarganya ada di antara kerumunan orang.
Hal yang pertama Nata lihat adalah wajah sedih dan lelah Alfa. Alfa berjalan di belakang kedua orang tuanya.
Nata berjalan pelan ke arah Alfa. Alfa tidak memperhatikan sekitarnya. Hanya ada tatapan kosong dimatanya.
Sedangkan kedua orang tua Alfa menghampiri Erik dan Rendi.
"Om. Tante" Erik dan Rendi salim kepada mereka.
"Kalian gak repot jemput kesini?" tanya Tari
Tari ibunda Alfa. Sedangkan Reo menganggukan kepalanya. Reo adalah Ayahnya Alfa.
"Om tante mana Alfa?" tanya Rendi.
"Tuh di bela...eh itu siapa?" Tari menengok ke arah belakang. Tari melihat Nata menghampiri Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...