HYT. 69

447 27 1
                                    

Hanya ada keheningan diantara mereka. Belum ada yang memulai bicara.

Namun, Nata berbalik ke arah Nata. Ada sedikit kebahagian bahwa Nata pasti akan bersamanya.

Namun itu hanya sebuah ilusi saja. Nata tertawa kepada Alfa.

"Hahahaha...."

Alfa bingung kenapa Nata seperti itu

"Bodoh, lo mau jadi pemain sinetron? Jangan disini!!! Gue gak percaya" kata Nata.

Alfa kira semuanya akan mudah. Tapi ternyata tidak. Nata menatap Alfa dengan sinis.

"Gue gak bohong na, bahkan sekarang gue masih gak inget lo" terang Alfa dengan jujur.

Nata berjalan ke arah Alfa. Ia berhenti tepat di depannya. Nata melipat tangannya di dada.

"Lo bilang amnesia dan masih belum inget gue. Terus kenapa lo bilang semuanya sama gue?"  tanya Nata.

Bagaimana bisa tiba-tiba Alfa bisa datang padanya. Lalu kemarin-kemarin apa namanya.

Kenapa tidak ada seorang pun yang tau bahwa Alfa kecelakaan dan amnesia.

Dan sekarang Alfa datang padanya memberi tau semuanya.

"Semuanya rumit na. Tapi banyak bukti yang gue temuin. Dan gue yakin bahwa lo itu orang yang gue cari" kata Alfa.

Nata memegang pundak kiri Alfa. Nata berbicara dengan serius kepadanya.

"Al, mungkin lo keliru, kita gak ada apa-apa. Ok, gue percaya sekali lagi bahwa lo itu amnesia. Tapi lo belum inget semuanya. Jadi, jangan datang ke gue dan menyimpulkan semuanya. Gue gak mau lo datang dan memberi gue sebuah kebahagian yang gak nyata.  bukan gue yang lo cari. Lo yang pergi sendiri demi dia. Dan dialah orang lo cari. Gue juga mau bahagia. Jadi gue harap lo pergi yang jangan temuin gue lagi. Kita udah selesai dan lo sendiri yang buat gue Terluka" kata Nata dengan menekan kata-katanya yang terakhir.

Nata melepas tangan di pundak Alfa. Langkah demi langkah Nata mundur menjauh dari Alfa.

Kemudian Nata berbalik dari Alfa. Setelah itu Nata menghela nafas.  Nata juga tidak tau kenapa bisa berbicara seperti itu.

Padahal Nata berniat akan pergi saja dan menghiraukan Alfa. Tapi Nata melihat bahwa Alfa berbicara dengan sebenarnya.

Mungkin itu yang menjadi alasan Nata menjelaskan semuanya. Jika memang itu benar, Nata akan memberi petunjuk untuk Alfa.

Nata bukan orang yang egois dan membuat sebuah kebohongan demi bisa bersama Alfa.

Karena cepat atau lambat sebuah kebahagiaan di atas kebohongan akan membawa petaka.

Nata melangkah pergi, tanpa terasa Nata ingat ketika Alfa lebih bersama Serly dan meningalkannya.

Ternyata setetes air mata jatuh dari mata Nata. Nata segera menghapusnya. Baru juga Nata melangkah beberapa langkah.

Tapi sebuah tangan menghentikan langkah Nata. Dengan ekspresi datar Nata berbalik.

"Otak gue mungkin membenarkan semuanya. Tapi hati gue menolak na. Lo emang yang gue cari" lirih Alfa.

"Omong kosong" kata Nata.

"Lepas, liat tuh orang yang lo cari udah dateng"

Nata menghempas tangan Alfa. Kemudian menujuk ke arah Serly yang menghampirinya.

Dengan senyum yang cerah Serly menghampiri mereka berdua.

Alfa menoleh ke belakang. Alfa merasa telah di tipu Serly. Perasaan marah tiba-tiba muncul.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang