Filmnya akan segera dimulai. Alfa dan nata duduk di tempatnya. Alfa bersebelahan dengan nata. Satu tangan alfa penuh dengan popcorn, apalagi tangan kanannya memegang sebuah minuman. Nata ia hanya memegang minuman saja.
Film pun segera di mulai. Baru pertamanya saja sudah membuat banyak perempuan menjerit-jerit. Beda dengan nata yang santai menikmati filmnya. Alfa yang tidak biasa menonton film horor jadi takut.
Ini semua akibat erik yang menyarankannya menonton film horor. Katanya, perempuan akan takut dengan film ini. Tapi apa nyatanya? Semuanya tidak sesuai dengan perkiraan erik. Bukannya takut, nata malah keasikan menonton film.
Sedangkan alfa, tangannya sudah berkeringat dingin. Ia terus meremas ujung bajunya karena takut. Ia tidak menyukai film horor. Tapi apa boleh buat, ini adalah saran sahabatnya erik. Yang membuat alfa seperti ini. Diliriknya nata lagi dan lagi. Ia berharap filmnya akan segera selesai.
Alfa merasa waktu berjalan begitu lambat sekarang. Alfa ingin lari keluar dari ruangan ini. Tapi bagaimana dengan nata? Masa ia harus menghancurkan citranya di depan sang gebetan? Itu sangat memalukan.
"Na, gak takut??" alfa mengelap keringat di dahinya.
"Gak" mata nata masih fokus melihat filmnya.
Alfa ingin mengutuk erik sekarang juga. Alfa lupa bahwa nata tidak sama seperti perempuan lain. Ia lebih istimewa dibanding yang lain. Mana mungkin nata akan takut dengan film horor seperti ini.
'Kapan ini selesai??'batin nata.
Nata sebenarnya takut tapi ia gengsi harus mengakuinya di depan alfa. Nata sesekali menggigit bibirnya. Ia tidak tahan melihata film yang seram. Ia sebenarnya ingin lari saja. Tapi bagaimana dengan alfa? Nata melirik ke arah alfa, kelihatannya alfa sedang tenang menyaksikan film.
Mereka berdua sama-sama saling melirik. Mereka tidak menyadari bahwa mereka takut dengan film horor.
'Bunda, kuatkanlah alfa bun' batin alfa
Keringat mulai mengalir di dahi alfa. Padahal ruangan ini begitu dingin. Alfa memberanikan diri melihat ke arah depan. Ia melawan rasa takutnya karena bersama nata.
"Aaaa..." nata dan alfa saling berpelukan. Tampak wajah seram tampil dengan muka penuh darah. Nata dan alfa belum menyadari posisi mereka. Suara jeritan mulai terdengar sekarang. Perlahan-lahan suaranya sudah tidak terdengar.
Alfa dan nata yang tadi menutup matanya, mulai membuka matanya perlahan. Mereka terpaku satu sama lain. Sampai mereka tersadar dan mulai menjauh. Kecanggungan membuat mereka sama-sama diam.
Alfa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mereka sama-sama memalingkan pandangannya.
~~~~~
Sekelebat bayangan lewat di belakang alfa dan nata. Alfa yang menyadari itu langsung berbelik badan. Ua melihat sekitar parkiran. Tapi di sana hanya da mereka berdua. Alfa merasa sedang diawasi. Ia takut terjadi sesuatu kepada nata. Seusai menonton alfa dan nata memutuskan pulang.
"Na, lo ngerasa di ikutin gak?" tanya alfa
"Gak, emang kenapa??" tanya balik nata
"Gak papa, mungkin cuma halusinasi gue aja gara-gara liat film horor" alfa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dan ia tersenyum kikuk.
Nata hanya ber 'oh' ria.mereka melanjutkan jalannya utuk ke tempat parkir motor alfa. Padahal nata juga merasa bahwa ia di ikuti tapi nata pikir benar kata alfa mungkin hanya halusinasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...