HYT 34

640 20 0
                                    

Ketika aku menyadari bahwa hati tetap sama.
Tidak bisa dirubah dengan mudah.
Aku mencintainya.
~Alfa~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Fatan menatap sendu ke arah adiknya. Kapankah dia sadar? Kapan ia bisa mendengar suara alfa lagi?

"Al, kapan lo sadar? Apa ini cara lo buat lupain ana? Dengan tidur dan terjebak dalam mimpi?" lirih fatan.

Air mata alfa mengalir dari matanya. Ia mendengar segala keluh kesah fatan. Fatan  melihat air mata alfa turun. Fatan mengusap aur mata alfa.

"Cengeng, al lo masih cinta sama ana? Bangun al, bilang kalau lo suka sama dia. Jangan jadi pengecut dengan terus terbaring disini!!!" suara fatan terdengar tegas tapi ia menangis. Seorang fatan menangis. Hanya keluarganya yang mampu membuat fatan yang dingin menangis.

"Maafin gua bang! Gue gak bisa apa-apa. Gue cinta ana." alfa tidak bisa berbicara hanya batinnya yang menjawab.

~~~~~

Nata termenung di kamarnya. Setiap hari nata merasa ada yang hilang. Bahkan raman sudah kembali. Hatinya merasa sebuah kehilangan. Perasaan apa ini?

Kepada siapa nata harus bertanya? Nata sangat bingung dengan perasaannya. Nata memandang bulan yang bersinar terang. Cahaya bulan menembus jendelanya. Kamar nata begitu gelap dan hanya ada cahaya bulan yang meneranginya.

Bunyi ponsel mengalihkan pandangannya. Nata menjawab panggilan itu.

"Nata, besok hari apa?"

Nata tidak suka mengingat hari. Bagi nata hari itu sama saja tidak ada yang istimewa.

"Selasa" cuek nata

"Iya gue tau, sebutin tanggal hari bulan kalo perlu sekalian taunnya ya" ucap amel polos

"Males"

"Ayo dong, sebutin" kata amel memelas

Nata melihat ponselnya. Ia melihat besok hari apa.

"Selasa 30 April 2019"

"Ok, terus??" amel menunggu jawaban Nata

"Hari Ulta gue" kata nata biasa

"Ya ampun, sebegitunya mikirin alfa sampe lupa hari ultanya sendiri" sindir amel

"Gue? siapa yang mikirin alfa" dengus nata.

"Udah deh gak usah pura-pura gitu" Nata akan memutuskan panggilan. Ia sangat malas berdebat dengan amel.

"Eh tunggu jangan di matiin dulu. Besok pake gaun warna putih ya" amel seakan tau nata akan mengakhiri panggilan teleponnya.

"Hn" kata-kata yang keluar dari nata membuat amel kesal. Nata banyak berubah sekarang. Tidak seperti dulu yang begitu antusias saat pesta ulang tahunnya.

Nata memutuskan panggilan telepon amel. Ia melempar ponselnya di kasur. Perkataan amel membuat nata menyadari sesuatu. Ia tau bahwa hatinya merasa kehilangan sosok Alfa. Cowok yang sekarang mulai dekat dengannya.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang