'Jarak kita semakin jauh.
Apakah aku dapat menempuh?
Apakah aku bisa mengejarmu?'
~Anatasya Andika Wijaya~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi ini rintik-rintik hujan turun. Udaranya begitu dingin, sehingga Nata masih tidur di kamarnya.
Namun suara ponselnya dari tadi terus berbunyi. Mengganggu tidur Nata. Padahal hari ini hari libur. Siapa yang pagi-pagi mengganggunya.
Dengan enggan Nata bangkit dari tidurnya. Mencari asal suara ponsel. Ternyata ponselnya ada di bawah bantal.
Tanpa melihat siapa yang menelpon Nata langsung menjawab panggilan tersebut.
"Hm" gumam Nata.
"Na, kamu udah siap-siap? Aku ada di depan rumah kamu"
Seketika mata Nata terbuka saat mendengar suara yang ia kenali selama ini. Nata langsung bangkit dari tidurnya.
"Kamu udah di depan?" tanya Nata cepat.
"Iya, bentar Na. Pagi tante!"
"Eh ada nak Alfa, ayo masuk"
Terdengar suara Dina di telepon. Ternyata ibunya yang telah mempersilahkan Alfa masuk.
Nata mematikan sambungan telepon. Ia segera loncat dari tempat tidurnya. Lalu suara pintu terbuka.
Dina menatap anaknya yang berdiri dengan rambut acak-acakan.
"Ma, Alfa di depan ya? Aduh Nata mandi dulu. Bilangin sama Alfa tunggu Nata ya. Gak lama ko!" Nata langsung lari ke kamar mandi.
Padahal Dina belum bilang apa-apa. Dina hanya bisa mneggelengkan kepalanya melihat tingkah Nata.
"Kenapa gak bilang kalo mau kesini" gerutu Nata di kamar mandi.
Nata mandi dengan cepat. Kemudian mencari baju yang dirasa cocok baginya. Nata berlari keluar kamar menuju tempat Alfa.
"Maaf ya Al" ucap Nata saat tiba di depan Alfa.
Alfa yang sedang memainkan ponselnya melihat ke arah Nata. Kemudian memasukan ponselnya ke dalam kantong celana.
"Gak papa, aku aja yang gak ngasih kabar kamu. Ayo kita jalan, aku udah minta ijin ko kamu tenang aja!" Alfa mengulurkan tangannya. Nata menerima uluran tangan Alfa.
Mereka berdua keluar dari rumah. Alfa sudah secara langsung meminta ijin kepada Dina untuk mengajak Nata jalan.
~~~~~
Rencananya Alfa akan mengajak Nata nonton film terbaru di bioskop. Mereka jarang menghabiskan waktu berdua.
Mereka berdua baru saja akan memesan tiket. Namun sebuah ponsel menghentikan langkah Alfa.
Alfa melihat sekilas siapa yang menelpon. Kemudian mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...
