Dunia itu luas atau sempit? Kenapa selalu ada dia? Menyebalkan
~Alfa antarik putra~
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Matahari mulai menampakan wujudnya. Sinarnya menembus kamar nata. Gadis itu masih berada di tempat tidur dengan mata yang terpejam. Tak memperdulikan waktu saat ini, masih bermimpi entah tentang apa.
"NATA...." teriak dina saat memasuki kamar nata. Melihat putrinya yang masih tertidur.
Tak tau atau pura-pura lupa? Bahwa hari ini ia akan pergi ke sekolah barunya. Nata masuk sekolah meskipun sudah pertengahan semester. Nata sudah kelas 12.
"Em...apa mah, nata masih ngantuk!"suara nata serak karena baru bangun tidur, namun nata masih setia memejamkan matanya.
"Nata, cepet bangun. Hari inikan nata pertama masuk sekolah" ucapan dina yang tadi teriak berubah menjadi lembut. Dina mengelus pucuk kepala nata dengan penuh kasih.
"Iya, nata bangun!" jawab nata sedikit kesal karena di bangunkan pagi-pagi sekali.
Nata bangun dari tidurnya menuju kamar mandi. Dina hanya tersenyum melihat putrinya yang masih sama yaitu malas saat bangun pagi.
Setelah mandi nata menghampiri roy dan dina yang ada di meja makan. Mereka sarapan bersama sambil bercerita karena lama tak bertemu.
Pada saat asik berbincang, nata bangun dari duduknya. Roy baru menyadari penampilan nata yang sangat berbeda sebelum mereka berpisah.
Nata memakai rok pendek di atas lutut. Bajunya yang dikeluarkan, sepatunya berwarna apalagi rambutnya yang di beri warna biru pada ujungnya. Sangat jauh dari kata rapih, bahkan seperti berandalan.
"Nat kamu yakin mau kesekolah pakai pakaian seperti ini?" tanya roy menilai pakaian nata. Nata hanya menaikan satu alisnya tak mengerti. Apa yang salah semuanya sudah benar, sudah lengkap.
"Iya"
"Kamu kenapa gak rapih?. Liat pakaian kamu" nata melihat pakaiannya, tak ada yang salah.
"Sudah roy biarkan saja, mungkin nata sudah terbiasa berpenampilan begini. Toh putri bunda tetep cantik" kekehnya yang melihat roy sangat tak menyukai penampilan nata. Memang kakak yang baik.
"Ya udah mah, aku berangkat dulu"nata menyalimi ibunya begitupun roy. Roy masih kuliah tapi sambil bekerja. Jadi tiap malam roy selalu tak ada di rumah. Ia bekerja di sebuah club milik temannya.
Nata berangkat sekolah mengendarai motor. Nata juga memakai celana panjang hitam dan memakai jaket. Ia mengganti roknya, nata berniat membawa mobil tapi karena sudah siang ia memilih motor dan kembali mengganti roknya.
Nata mengendarai motor itu dengan kecepatan di atas rata-rata. Perjalanan yang biasanya di tembuh dalam waktu 15 menit, menjadi 8 menit.
Semua pasang mata melihat kearahnya. Motor yang dikendarai nata sangat cepat dan terparkir rapih si sekolah.
Mereka banyak yang mengira bahwa itu laki-laki. Mereka semua penasaaran, apalagi baru melihat motor yang berbeda berada di sekolahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
AléatoireKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...