HYT 16

809 23 1
                                        

Nata baru pulang dari rumah sakit. Seperti biasa nata kan berangkat dan pulang setelah menengok keadaan dika.

Cape, itulah yang dirasakan nata. Apalagi harus bolak balik ke rumah sakit. Nata sudah bertanya kepada dika dimana keluarganya dan dika bilang bahwa keluarganya berada di luar negri. Dika hanya sendiri disini.

Nata tengah membaringkan tubuhnya. Menghela nafas berat, setidaknya bisa menghilangkan rasa penat hari ini. Ini sudah hari kedua ibunya ke london. Namun belum juga ada kabar.

Suara ponsel mengalihkan pikiran nata. Setelah melihat siapa yang menelpon membuat senyum nata terukir. Orang yang dipikirkannya menelpon nata.

"Hallo"

"Hallo sayang. Gimana keadaan kamu sekarang? Baik-baik ajakan mama tinggalin sebentar?"

"Nata baik ko mah, mamah gak usah kawatir. Mama lagi sama papah kan?"

"Iya, mamah bersama papah....pah nata ingin bicara" teriak dina.

"Sebentar sayang, papahmu lagi fokus sama kerjaannya"

"Iya nata tungguin"

"Nah itu papah udah kesini"
Dina menyerahkan ponselnya kepada raman.

"Apa sayang" ucap raman

"Papah kenapa gak pernah kabarin nata. Nata telpon selalu gak diangkat. Apalagi denger cerita mamah. Natakan pengen tau langsung dari papah" cerobos nata. Tanpa terasa air matanya sedang jatuh membasahi pipi nata.

"Maaf, nanti papah ceritain semuanya. Tapi nanti kalo papah ke indonesia"

"Janji"

"Iya janji"

"Kapan papah sama mamah pulang kesini?"

"Mungkin dua hari lagi dari sekarang"

~~~~~


Seketika nata menjadi murung. Karena orangtuannya tidak jadi pulang besok. Dan dua hari lagi dari sekarang.

Karena mood nata yang tidak baik hari ini. Nata akan ke cafe untuk menghilangkan penatnya. Mungkin dengan makan es krim moodnya akan membaik.

Diraihlah kunci mobil yang berada di atas meja. Sebelum keluar nata telas memberi tau bi tati.

Niatnya ingin ke cafe namun nata berhenti saat melihat seseorang yang sedang di pukuli oleh beberapa preman. Meskipun melawan orang itu kalah jumlah.

Nata kembali melajukan mobilnya. Ketika mulai dekat dengan orang itu nata melihat dengan jelas siapa yang sedang dipukuli. Seketika nata mengerem mobilnya. Nata segera keluar berlari ke arah mereka.

"Alfa" teriak nata saat sudah dekat dengan alfa. Sedangkan alfa hanya melihat samar-samar, namun masih bisa mengenali suara siapa. Alfa hanya memberikan senyum kecil kepada nata.

Para preman itu memandang nata garang. Mereka tidak peduli ada orang lain yang terpenting misinya menghabisi seseorang terlaksana.

Saat pukulan akan melayang kembali kepada alfa. Nata segera menendang tangan preman itu. Jumlah mereka ada lima orang.

Bug

"Habisi dia juga" teriak preman yang di tendang nata. Ia tidak terima telah di pukul seorang gadis.

Anak buah mereka mengangguk dan mulai menyerang nata. Namun dengan lihainya nata bisa menghadapi mereka. Membuat preman itu kocar kacir pergi meninggalkan nata.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang