Mimpiku sebenarnya sederhana:
naik kereta api listrik bersamamu menuju Yogyakarta.
Lalu, melihat pemandangan alam dibalik jendela,
sambil memakan kembang gula.
Tidak, ini tidak sederhana,
jika tuan tidak mau bersama.Tuan, maaf aku sudah lancang.
Mimpiku hanyalah sesuatu yang malang.
Mana mungkin aku bisa duduk di kereta bersamamu
sambil menikmati kembang gula kesukaanku
dengan pemandangan alam yang menjamu,
sedang kamu pun tak pernah menginginkan hadirku.Ah, sial. Khayalku memang keterlaluan.
Main asal menggantungkan keinginan,
terhadap tuan yang hanya sebatas angan.—p.s
28 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco