120

493 34 2
                                    

Aku menyimpan beribu semoga yang tiap-tiap harinya selalu kusiram harap agar cepat terlaksana.

Perihal aku, kamu, juga segala perbedaan yang membentang, melintang jauh membatasi hati dan rasa yang enggan mati.

Kali ini bukan lagi terpaan perempuan penggoda, atau restu tertahan orang tua. Kita terpisah selaput tak kasat mata; agama.

Meski sudah tahu akan seperti apa nantinya ini berakhir, kita tetap saja keras kepala saling berusaha merubah takdir. Kita masih saja memegang erat, meski mengerti bahwa pada akhirnya akan sengsara dalam sekarat.

Tidak ada yang salah perihal kita atau juga rasa, pun jika memang nanti kita tak bisa bersama memang itu adalah akhir dari segala yang pernah kita perjuangkan berdua.

Walau hancur lebur, rasa penuh harap itu tetap harus kita kubur.

Sebab memang benar adanya bahwa sakit paling pahit adalah saat cinta yang kita dekap ditentang langsung oleh sang pemilik langit.

—p.s

11 Juli 2020

ruang ilusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang