Aku merindukan kamu yang entah bagaimana kabarnya saat ini.
Ada ratusan pertanyaan yang hinggap tentang dirimu, entah soal aktivitasmu saat ini, atau perasaanmu di masa lalu saat masih di dekatku. Ada juga harapan akan kita yang aku ingin suatu saat bertemu sekali lagi; mungkin kita bisa melakukan hal yang dulu pernah terlewati, kalau tidak, setidaknya aku ingin mengucapkan perpisahan secara baik-baik.
Pun di antara semua itu, ada perasaan bernama rindu yang sering bertandang bersama bayangmu. Satu perasaan yang mendominasi tanpa peduli apa kabar jadwalku kala itu. Perasaan yang bisa saja membuatku geming tak mampu bekerja dengan baik. Rindu akan dirimu—yang mungkin tidak akan lenyap. Iya, sekarang aku sedang merindukanmu.
Tapi… jujur, aku tidak ingin merindukan kamu lagi. Jadi, kembalilah ke sini, ke sisiku. Beritahu aku ceritamu, pemikiranmu, mimpimu. Biarkan aku kembali bertemu senyummu, pelukmu, pun perhatianmu.
Kemarilah, temani aku, agar aku tidak perlu merindukanmu lagi.
—p.s
05 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poesia𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco