81

800 47 1
                                    

Belakangan, hari-hari semakin membosankan. Detik demi detik aku seperti sedang menabung tuntutan. Tuntutan agar cepat selesai, tuntutan agar bijaksana, tuntutan agar menjadi manusia. Tak ada yang mendengarkan, hingga dirimu datang dan menawarkan, sakit untuk kembali merasakan.

Perlahan, separuh aku berpihak pada waktu. Ingin membersamai tapi takut pilu. Tapi lama berlalu, seluruh atomku seakan bergrativasi ke arahmu. Jatuh sejatuhnya tanpa dasar dan pegangan akar randu. Logikaku juga sudah membatu, memilih tangis ketimbang sepi waktu itu.

Hei, bagaimana jika nanti arwahku pun mengekorimu? Karena entah sejak kapan, aku meletakkan bahagiaku di kamu.

—p.s

06 Mei 2020

ruang ilusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang