Rasanya kita hanya berjalan mundur dari waktu ke waktu. Bertemu dalam mimpi, berpisah karena mati. Apakah kita ini?
Dan semua retak saat kamu kembali bertanya,
“Ke mana k i t a yang dulu?”
Seakan masih ada harapan atas sesuatu yang tak pernah punya jawaban.“Bukankah k i t a hanyalah sajak dulu?”
Kalimat yang lancang keluar dari mulutku, menentang senandika yang merangsang dalam kalbu.Kita sudah lalu.
—p.s
10 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco