Demi rintik basah beraroma petrikor,
tolong jangan membuatku merindu lagi.
Sebab kau satu-satunya yang tahu
bagaimana ketegaranku menantinya
di hari-hari kemarin.Tolong mengerti, bahwa aku telah sampai pada titik—di mana aku sudah benar-benar ingin menyerah dengan keadaan yang ada,
Sejak kecewa ku yang entah ke berapa kali, sebab aku menaruh percaya lagi.Demi rintik basah beraroma petrikor,
katakan padanya,
bahwa aku pernah menanti terlalu lama,
aku pernah berharap sekalipun mustahil rasanya,
sayang ku pernah begitu besar,
meski mati berkali-kali di tangannya.Kini demi aku dan dia, aku bergegas pamit;
bukan karena sudah tak cinta, aku hanya ingin melangkah ke tempat di mana aku bisa memakamkan segala bentuk sakit.—p.s
30 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco