Pada detik ini, biar kumulai lagi. Yang pernah tertutup, pada akhirnya kubuka kembali. Yang sempat mati, kini sedang kucoba untuk kuhidupkan lagi.
Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan akan mengukir jalannya. Tidak mengapa. Biarlah, pada dasarnya tidak ada yang benar-benar akan tinggal. Tiada yang tidak lekang.
Tetapi aku belajar; bahwa apa yang kita punya, tidak selamanya akan ada di tangan kita. Akan aku biarkan masa depan berjalan sesuai arahnya, aku hanya bakal mengikuti di belakangnya.
Sampai pada detik ini akhirnya aku telah mengerti. Aku paham sepenuhnya bahwa apapun yang terjadi pada kita esok hari nanti, ialah yang terbaik entah untuk dirimu, maupun diri ini.
—p.s
22 Agustus 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Поэзия𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco