Katanya, mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada mendapatkan.
Dalam beberapa, hal tersebut memang benar. Tapi bagiku, tidak untuk sisanya.
Perihal kamu salah satunya.
Kamu adalah satu dari beberapa hal yang paling sulit di antara yang tersulit yang pernah sangat aku inginkan.
Jangankan menggenggam, meraih pun tak pernah sampai.
Entah memang aku terlalu mengharapkan atau kamu yang hanya menjadikanku sebatas tempat pelarian.Di mataku kamu jauh lebih indah dari galaksi di dalam ilmu tata surya geografi yang pernah aku pelajari.
Bahkan garis senyum pelitmu lebih berkilau daripada Capella; Bintang paling terang di rasi Auriga.
Seindah itu, semenderang itu sosokmu ketika menyinggahi jantungku.Satu hal yang aku ketahui sejak awal; Mencintaimu adalah dua hal yang paling tidak bisa aku hindari— bahagia sekaligus luka.
Bagai berjalan di atas tumpukan mawar bertangkai. Terasa begitu indah meski harus berdarah.Aku tidak mau bercerita lebih panjang lagi. Sebab kau adalah rangkaian diksi yang tidak mungkin selesai aku tuliskan meski melewati seribu malam.
Jadi, teruntuk kamu, barangkali aksara ini nanti sampai kepada netramu. Entah bagaimana caranya,
ada sedikit pesan yang aku titipkan, kata yang tidak pernah bisa aku utarakan.Ketahuilah,
aku mencintaimu, lebih dari luka yang aku terima.
Jadi tidak apa, kau tidak perlu merasa bersalah apalagi berdosa. Meski nyatanya memang tidak.—p.s
08 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco