Jika memang tidak pantas disatukan mengapa terus saja dipertemukan?
Lagi-lagi saya bertemu manusia yang selalu saja luar biasa. Manusia yang tiada hentinya membuat saya terpana, manusia yang semangatnya membara, juga manusia yang terus indah dipandang mata.
Jika memang tidak mampu menyamai mengapa masih ingin memiliki?
Berbanding terbalik dengan saya yang rapuh ini, yang mengeluh tiada henti, yang apapun tidak bisa dilakukan sendiri, yang takut berjalan di malam sepi, yang berada di kamar sepanjang hari, dan yang punya dunianya sendiri.
Jika memang benar-benar tak mungkin digenggam mengapa masih bersemayam?
Pergilah, manusia sepertimu terlalu luar biasa untuk saya yang belum jadi apa-apa.
Jika semua sudah berjalan semestinya, saya akan datang lagi. Semoga saya mampu menepati janji, meski kamu bahkan tidak peduli sama sekali.— p.s
16 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco