[Malam Ini Tak Ada Lagi Kita]
Sudah berulang kali kau coba mempercayaiku, bahwa tidak akan ada lagi kita yang membangun cinta. Telah diputuskan sepihak tuk berpisah, karena tak ada yang patut dipertahankan. Hanya tersisa janji penuh harap yang tak kunjung terealisasikan.
Jika aku bisa, akan kuputuskan tuk berjuang seorang diri. Menerobos segala bentuk keegoisan yang kau bangun tuk bisa mengembalikan k i t a yang dulu. Harga diri akan kupertaruhkan tuk memulai kembali hubungan penuh duri.
Memohon padamu tuk pulang adalah tujuan hidupku yang paling bodoh. Setelah banyaknya perkataan dan campur tangan yang membuatku merasa hina dan tak berdaya. (Pula) setelah mencampakkanku begitu saja di tengah pembangunan kisah. Namun, hal itu tak membuatku merelakan kau tuk pergi dengan leluasa, walau banyak luka yang membekas di sekat kebahagiaan.
Lalu apa makna menunggu bila kau memang tak mau diganggu. Apa arti berjuang bila kau nyatanya lebih suka membuang. Hilang harap, hilang dekap.
Biar aku tetap di kursi. Biar saja nyawaku jadi tak pasti. Sekadar basa-basi. Kita jadi mati.
—p.s
21 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco