93

643 36 0
                                    

Karena melepaskan bukan berarti merelakan—

Memposisikan diriku sebagai orang yang pernah terluka dan sekarang aku merasa patah. Sekejap hilang semua percaya yang kurangkai sedemikian rupa hanya karena tingkahmu yang tak kusangka-sangka. Segala yang ada kini hancur tak bersisa.

Kau terus membanjiri isi otakku, merubah yang hening menjadikannya terasa bising. Hingga perlahan air mataku mengering sebab kita merasa begitu asing. Aku mulai nyaman bersandar pada dinding, sembari mengumpulkan ingatan berupa puing-puing. Perasaanku terombang ambing mengiri langkah kita yang saling menguatkan diri masing-masing.

Siapa sangka nyatanya kuatku tak begitu utuh. Meski seberusahaku mencobanya acuh, namun padamu hatiku tetap jatuh. Sebelum langkahmu terlalu jauh, aku rela bersimpuh menyerah pada rindu. Aku tak bisa mematikan sesuatu yang seharusnya tumbuh. Kemarilah jika kau ingin membasuh asal pastikan niatmu bersungguh-sungguh.

—p.s

22 Mei 2020

ruang ilusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang