Teruntuk puan yang nantinya akan bertengger di pikiran tuanku— setelahku.
Kutitipkan dia padamu,
jangan lupa untuk mengingatkannya
untuk lebih dekat kepada Tuhan.Apakah ia masih berkutat dengan hobinya? Bermain basket misalnya— atau bermain game di telepon miliknya. Ah, atau mungkin ia memiliki hobi baru?
Apakah ia masih suka menggombal? Ia lucu sekali ketika ia sedang gombal. Apakah ia masih sering bermalas-malasan atau bahkan sekarang ia rajin?
Kuharap senyummu dapat membuat letihnya sirna. Oleh karena itu, tersenyumlah padanya. Ia tak suka melihat orang yang ia sayangi bersedih.
Beritahu aku jikalau ia sangat bahagia memilikimu— agar aku juga turut bahagia.
—p.s
21 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco