"Bagaimana kabarmu, sedang apa?"
Ingin sekali rasanya bertanya seperti itu. Berulangkali aku sudah mencoba menuliskan pesan untukmu, tetapi akhirnya aku mengurungkannya, aku kembali menghapusnya.Ternyata rasa rindu memang sulit sekali untuk dihindari.
"Apa kamu pernah mengingatku?"
Aku tidak tahu sejak kapan pertanyaan itu memenuhi isi kepalaku. Tetapi aku sadar, itu sangat mustahil. Aku bahkan sebetulnya sudah tahu jawabannya. Jika pergi dariku saja mudah, tentu melupakanku bagimu bukanlah hal yang sulit.
Jika suatu hari nanti, kamu tidak sengaja merindukanku. Entah melalui alunan sebuah lagu, syahdunya suasana hujan, atau ketika kamu melihat percakapan sepasang kekasih yang sedang bercengkrama hangat.
Ingatlah bahwa aku pernah merasakan hal yang sama sepertimu. Hanya saja, aku sudah belajar darimu, menjadi sosok sepertimu. Seseorang yang tak pernah lagi sedikitpun menoleh ke arahku.
Saat kamu tidak sengaja merindukanku, kamu tidak perlu lagi mencariku. Seperti aku yang pernah berulangkali menyimpan pertanyaanku sendiri.
—p.s
16 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco