Sebab ada hal yang tak lagi bisa aku dapatkan, kala air mata ini mulai membiaskan garis senyuman. Yaitu :
kehadiranmu.
Beribu-ribu detik telah berlalu, tetapi aku masih saja menjadi orang yang giat menaruh rindu atas kamu. Parasmu kadang hadir dalam bunga-bunga tidur yang mengganggu pejamku. Dan luka lebam yang membawakan rekam jejak kita, selalu muncul bersamaan dengan rinai mata yang menghempaskan seluruh bahagia.
Nyatanya, aku tak pernah baik-baik saja tanpa kamu. Oleh karena itu, bolehkah aku mengenangmu? Kali ini aku janji, setelah mengenang aku akan kembali menata mimpi.
—p.s
07 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poesía𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco