Pahamilah, hadirku tentu padamu meski kau tak meradainya. Percayalah padaku, sebab kelak kan kuusap isakmu yang kian berjujuh. Kau tahu bila hatiku remuk menatapmu tersedu. Lantas, jangan gelisah, ya, amor. Kan kurengkuh tubuhmu yang terpanah rindu. Kan kutatap lekat netramu yang merefleksikan aku atas nista kelabu. Sungguh, parasmu begitu sempurna bagiku.
Cinta kita mungkin hampir leka,
namun, aku berjanji kelak kau merona pun tersipu.
Cinta kita boleh jadi nirleka,
kelak, terima kasih telah berkenan menunggu—tanpa ragu.—p.s
09 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco