Suatu ketika dunia akan menyuguhimu dengan bahagia.
Disuapinya kamu dengan euforia yang kadarnya tak kalah banyak dari bintang jagat raya.
Dibuatnya lengkung manis bibirmu dengan derajat lebih besar dari segitiga.
Diterbangkannya sukmamu hingga bebas, tanpa perlu terikat gravitasi dan mengorbit pada surya.Namun suatu ketika, dunia pula yang membuatmu runtuh.
Walau semangatmu telah tinggal separuh,
kamu tetap saja dibuatnya jatuh,
hingga tanah membentur tubuh.
Serta hingga menjadi keping-keping yang tak lagi utuh.
Kamu merasa dibunuh walau sebetulnya vena-dan-arterimu sama sekali tak tersentuh.Memang begitulah,
nyatanya keadilan dunia terletak pada ketidak-adilannya terhadap semua.
Tanpa memandang siapa.
Namun selalu menjawab 'mengapa' tepat pada waktunya.Maka dari itu,
bersedihlah secukupnya,
berbahagialah seperlunya.—p.s
26 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco