Ada banyak hal yang menjadi pemenuh ruang kepala. Menyusup masuk tak bersuara. Melangkah perlahan dengan sebuah makna di penghujung usia, di penghujung detak jantung seorang manusia.
Bibirnya mengembangkan senyuman. Seakan ramah pada setiap insan. Lantas melambaikan tangan, meninggalkan. Pada dasarnya, setiap manusia akan berlaku demikian, bukan?
Datang ketika merasa penasaran, membuang ketika sudah merasa bosan.Persetan dengan kepedulian. Seakan ingin mendengarkan, nyatanya malah ingin mendorong masuk semakin jauh ke dalam jurang kepedihan. Semakin menyedihkan.
Luka, tidak akan pernah sembuh begitu saja. Ia butuh dekapan penuh perasaan. Ia butuh didengarkan. Ia butuh dikuatkan.
—p.s
06 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Puisi𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco