Bukan aku tak ingin mengupayakan agar ia kembali, akan tetapi, bila itu adalah keputusannya untuk pergi, aku tak akan mencegahnya.
Selama ini, aku telah melakukan yang terbaik untuknya semampuku. Dari semua persoalan yang ada, satu-satunya yang kusesali hanyalah, keterlambatanku untuk menyadari, bahwa selalu mengalah ketika ia melakukan kesalahan, adalah hal yang salah.
Aku membiarkan dirinya berada begitu tinggi di atasku, yang membuatnya tak memiliki rasa takut kehilanganku, seakan-akan bila aku pergi, ia pun tahu aku akan segera kembali.
Yang kukira selalu mengalah adalah jalan terbaik, ternyata itu malah membuatku tak berkutik.
—p.s
07 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco