145

423 27 0
                                    

Pada titik tertentu, kita tidak selalu sama dalam memutuskan perkara yang buntu. Aku sering terdiam hingga kamu menganggapku seperti batu. Kamu begitu lantang menyuarakan isi pikiran ketika memikirkan sesuatu. Hingga kamu menertawakan betapa kakunya ekspresi wajahku di ujung pintu.

Pada hari-hari tertentu, aku tahu kamu bosan melihatku banyak diam di balik remang. Berpikir tentang beragam kemungkinan yang akan datang. Kamu benar-benar berbeda dalam urusan pengambilan keputusan. Seakan tanpa beban, yang penting lekas terselesaikan.

Kita tidak pernah selalu saling paham. Bukan hanya sekali dua kali kita salah paham. Tapi kali ini aku ingin berterima kasih padamu atas segala penerimaan dan keikhlasan. Berterima kasih pula atas setiap pemahaman yang berhasil kamu tanamkan meski tanpa terucap melalui lisan.

Terima kasih atas kehadirannya.
Terima kasih untuk semuanya.

—p.s

06 September 2020

ruang ilusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang