MURKA

11.5K 549 39
                                    

HALO! Jangan lupa dukung Fia dengan vote dan follow akun ini 🤗

Yuk berinteraksi sama Fia di kolom komentar, xixi. Jangan lupa juga untuk share cerita ini ke teman-teman kalian 🙌

Follow instagram @rubanabe dan share pengalaman kalian baca cerita ini 😚😍

Jangan lupa tag @rubanabe.
Selamat Membaca! Sampai jumpa!

🐣🐣🐣

Belum sempat lelaki botak itu menyentuh baju Aneta, sebuah tendangan dari samping membuatnya terjerembab di aspal.

"Heh botak! Berani-beraninya gangguin temen Clara, ya!"

Aneta membuka matanya dan mendapati Clara dengan tas punggungnya. Clara menoleh ke arah Aneta dan mengangguk seraya tersenyum. Seolah memberikan kelegaan untuk Aneta.

"Heh bocah! Berani lo?!" bentak lelaki yang tengah memegang lengan Aneta.

Clara langsung mendelik dan berkacak pinggang, ia mengangkat dagunya tinggi-tinggi. "Ohhh ya berani lah om! Clara takutnya cuman sama Allah, sama om mah kicik," ucapnya, sedikit mengejek.

Belum sempat lelaki tersebut menyerang Clara, sebuah tempat sampah melayang hingga menabrak kedua belakang kepala mereka.

Clara menyembulkan kepalanya, betapa kagetnya ia melihat Tina.

Kalian ingat orang gila komplek rumah Clara yang suka sekali membuntuti Clara? Yang suka sekali mengejar Clara?

Tina, beliau sedang berada di sini. Beliau baru saja menjerumuskan diri dalam situasi menegangkan!

"Tina!" teriak Clara.

Tina menoleh dan tersenyum gila.

"Jauh-jauh, nanti di terkam sama mereka!" bukannya lari ketakutan Tina malah bertepuk tangan sambil melompat riang setelah mendengar peringatan Clara.

Clara menepuk keningnya keras-keras. "Clara lupa kalo Tina gila," gumamnya.

Tiba-tiba salah satu pria mabuk langsung menendang Clara, beruntung Clara memiliki reflek yang cepat sehingga mampu menghindar. Alhasil, si pelaku yang hendak menendang Clara malah terjerembab ke samping Clara. Si pelaku tersebut terjatuh di atas tubuh temannya yang menjadi korban tempat sampah terbang tadi.

Clara menghindar kala preman itu kembali berdiri dan menyerangnya, hingga sebuah tonjokan berhasil mengenainya menyebabkan sudut bibir Clara terluka.

Aneta memekik dan menutupi mulutnya kala melihat Clara tertonjok. Sedangkan Tina langsung berteriak nyaring dan menjambak pria yang menonjok Clara.

Clara membelalak saat melihat Tina menjambak dengan brinngas teman dari preman botak yang menyerangnya. Bahkan pria yang di jambak Tina sampai mendongakkan kepalanya. Tina tertawa kala mendengar ringisan pria yang di jambaknya.

Clara terpesona dengan tindakan Tina, kepalanya sampai menggeleng-geleng takjub. Tina bukan seperti orang gila sekarang, dia terlihat seperti psikopat. Ah ya! Ia baru sadar bahwa Tina menggunakan baju ala-ala ibu sosialita.

Dan jangan lupakan rambut yang biasanya berantakan sekarang dikuncir kuda. Oh! Oh! Bibir Tina merah, tak salah lagi Tina dandan! Apa Tina ini benar-benar gila?

Mata Clara membelalak kala dua pria di belakang Tina membawa tong sampah berwarna biru berukuran besar yang tadinya membuat kepala mereka terasa pening untuk menyerang Tina.

"Tina! Awas!"

Tina menoleh dan menghindar ke samping hingga tempat sampah itu tidak menghantam kepalanya melainkan menghantam pria yang di jambaknya tadi hingga pingsan dan terkapar di aspal.

ARCLA (Monochrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang