TAMU YANG TAK DI HARAPKAN.

11.1K 558 10
                                    

HAOOO!!! KEMAREN SORE NGGAK SEMPET BUKA HP JADI YAA GA JADI UPLOAD DEH HEHE.

HAPPY READING, JANGAN LUPA VOMENT.

Share pengalaman kalian baca cerita ini dan jangan lupa tag @rubanabe di instagram yak!

See u next chapter!

🐣🐣🐣

Sosok wanita paruh baya datang dengan sepanci soup yang masih mengepul dan menebarkan bau lezat tiada tara. Perlahan dan hati-hati, sepanci soup itu sampai dengan aman diatas meja makan.

Makan malam yang mereka lakukan didominasi dengan keheningan. Berta, Yuda, bahkan Aldo yang berada disebelah Arfa saling melirik dan mencuri-curi pandang. Mereka bertiga bingung ingin memulai pembicaraan dengan Arfa yang terlihat sedang sibuk dengan makanannya.

Ditengah-tengah keheningan, suara bel rumah berbunyi. Saat Berta berniat berdiri untuk melihat siapa yang bertamu, Aldo menyela.

"Biar Aldo aja," ucapnya.

Arfa mash dengan kegiatannya. Cowok itu merasa bahagia karena bisa memakan kembali masakan mamanya. Tidak ada yang lebih enak selain masakan Berta, dan Arfa tidak ingin menyia-nyiakan makanan terlezat di depannya saat ini.

Melihat begitu lahapnya Arfa membuat senyuman lega hadir di bibir Berta dan Yuda. Tidak menyangka Arfa kembali ke keluarga kecil ini.

"Sebentar!"teriak Aldo saat seseorang terus membunyikan bel rumahnya dengan brutal.

Ceklek.

Daun pintu terbuka perlahan, belum sempat mengucapkan sepatah dua patah kata, Aldo mendadak menerima pelukan dari seseorang.

Cowok itu berusaha menguatkan pijakannya sebab orang yang memeluknya berjingkrak-jingkrak, membuat tubuh Aldo terhuyung ke kanan kiri mengikuti irama pelukan.

"Aneta! Lep-lephass! Ggue ga-gak bisa nap-has." Aldo mengurai pelukannya.

Kini cewek tinggi dengan tubuh ramping menatapnya penuh binar bahagia. Cewek dengan rambut dikepang ditambah kesan cool dari kacamata yang bertengger di baju putihnya.

Aneta melepas pelukannya dan mengaruk rambutnya yang tidak gatal seraya menyengir. "Maaf! Abis kangen banget gue sama lo."

Setelah berbincang sekilas, Aldo mengajak Aneta masuk dan langsung menuju ruang makan.

"TANTE BERTA KESAYANGAN ANETA!"

Berta reflek terkejut dan mendapati nasi yang hendak dia lahap mendarat mulus di wajahnya. Sama seperti Berta, Yuda dan Arfa juga terkejut dan tersedak. Dua lelaki itu lekas meraih minuman masing-masing untuk meredakan tenggorokannya.

Perlahan, Berta mengelap sebentar wajahnya untuk menghilangkan nasi yang menempel kemudian tersenyum mendapati Aneta berlari ke arahnya.

Berta berdiri dan hendak melangkah, tetapi Aneta sudah nyosor ke pelukan membuat Berta sedikit terhuyung ke belakang.

Mendengar pekikan nyaring dari Aneta, Yuda dan Arfa menutup telinganya sambil mendengus secara bersamaan. Kompak!

Aneta mengurai pelukannya dan berbalik hendak takzim pada Yuda. Namun, saat berbalik matanya menangkap sosok cowok di samping Aldo yang Aneta tidak tau siapa itu.

Cowok itu masih tetap fokus dengan makanannya. Padahal Aneta berhasil mencuri perhatian Yuda, Berta, dan Aldo yang kini menyambutnya dengan tersenyum ramah.

Masih dengan rasa penasarannya, Aneta memilih menyalimi Yuda terlebih dahulu. Saat hendak bertanya siapa cowok di sebelah Aldo, cowok tersebut malah sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Udah selesai, ke atas dulu." pamitnya tanpa menatap Aneta dan lebih memilih menatap ponselnya.

Aneta mengernyit menatap kepergian Arfa bersama ketiga orang di ruang makan.

Aneta menoleh pada Berta. "Siapa itu tante?"

Berta tersenyum. "Itu Arfa, masa kamu lupa?"

Aneta membelalak lalu menunjuk tangga tempat Arfa melangkah tadi dengan wajah tak percayanya. "Itu?"tanyanya memastikan.

"Iya itu Arfa."

Aneta menatap Yuda kemudian beralih menatap Aldo.

Seakan tau arti sorot mata Aneta, Aldo mengangguk. Aneta menatap kosong anak tangga yang baru saja Arfa lewati. Dia tidak menyangka akan bertemu Arfa setelah sekian tahun lamanya.

Di dalam kamar Arfa segera mengetikkan password ponselnya. Ia mendengus melihat nama kontak pengirim pesan sudah berganti alay.

From: Claracakep.

171 pesan belum terbaca.

Oh jadi pesan beruntun yang menganggu kegiatan makan malamnya adalah Clara, simpul Arfa.

Huhh sungguh mengganggu!

Bagaimana tidak terganggu, saat Arfa sedang menikati masakan Berta, ponsel di saku bajunya bergetar karena notif pesan beruntun yang tidak kunjung berhenti. Tau rasanya tidak?

GELI!

Untung saja Arfa lekas mengubah ponselnya ke mode silent sehingga ia dapat melanjutkan makan dengan tenang.

From: Claracakep

P

P

P

ARFAAAAAA!!!!

Pesan kembali masuk membuat Arfa urung mengetik kembali. Mungkin membuat kesal Clara sesekali tidak apa-apa, kan?

Arfa memutuskan hanya membaca pesan tersebut. Cowok itu memilih mengambil baju dan handuk untuk mandi, tubuhnya terasa lengket sebab sebelum makan malam tadi dia sempat bermain basket dengan Aldo.

Aneta mengetuk pintu kamar Arfa tetapi urung mendapatkan respon. Aneta memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar Arfa. Mungkin Arfa sedang mendengarkan lagu sampai tidak meresponya. Mendengarkan lagu adalah kebiasaan Arfa dari kecil, jadi Aneta yakin kebiasaan itu tidak akan pernah hilang dari seorang Arfa.

Pertama yang menyambut Aneta adalah suara gemercik air. Maka dari itu Aneta menyimpulkan bahwa Arfa sedang mandi. Sambil menunggu Arfa selesai amdni, Aneta meneliti kamar Arfa.

Tampilannya benar-benar masih sama, gaya Arfa banget.

Aneta beralih untuk duduk di tepian ranjang Arfa sambil terus mengabsen pemandangan di kamar Arfa sampai sesuatu yang bergetar di pantatnya menginterupsi.

"Video call?" Aneta mendapati ponsel Arfa dan panggilan video dari ponsel tersebut. "Claracakep?" herannya.

Aneta memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut, detik berikutnya wajahnya menunjukkan respon kaget.

🐣🐣🐣


NAHH DI MULMED ITU SI ANETA YAK.

ARCLA (Monochrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang