ALDO

12.2K 642 24
                                    


HALO!!! UDAH AKHIR TAUN AJA NIH, EMMM FIA BERDOA SEMOGA PARA READERS MEMBERIKAN VOTE JUGA SAAT MEMBACA CERITA INI HEHE.

HAPPY READING GENGSSS...

.
.
.

"Gue gak habis pikir sama lo, Ra! Lo sampe begini cuman gara-gara mau temenan dan manfaatin kepintaran Arfa ?!"

Semua mengangguk menyetujui perkataan Sela. Sedangkan Fino menyudahi suapannya karena camilan di bungkus snacknya telah habis.

"Untung gaada om Tio. Kalo ada bisa habis lo Ra... Dan Arfa, bisa di gorok juga sama om Tio." Fino ikut berkomentar.

"Lo habis diapain aja sama Kak Arfa? Pokoknya, gue bakalan aduin ke om Tio yaa kejadian kemaren! Liat, gara-gara ulah kak Arfa lo jadi dapet begituan!" sahut Gea sambil menunjuk pergelangan kaki yang kini terpasang tensocrap dan dahi Clara yang tertempel plaster disana.

Clara mendelik dan menggeleng, "Ah, Gea mah jangan gitu atuh. Ini itu salah Clara aja yang ceroboh. Arfa cuman kebetulan ada aja pas Clara lagi sial."

Gea menarik napas hendak berkomentar lagi. Tapi dengan cepat Clara memotongnya.

"Clara janji abis ini Clara bakalan hati-hati dehh, suerrrr..."Dan Gea tidak tau harus berbuat apa. Clara terlalu keras kepala.

Semua diam. Suasana mendadak canggung.

Clara jadi tidak nyaman dengan ini. Ia melirik keempat temannya, dan tiba-tiba saja.

"Permisi."

Seseorang dari belakang Hasan muncul, sontak semuanya menoleh ke arahnya. Disana terdapat Aldo, yang kini tersenyum manis.

Gea merasa tersengat listrik saat melihat senyuman Aldo. Bahkan ia sampai meneguk susah payah salivanya. GANTENG BANGEDDDD!!!

Aldo hanya mendapat jawaban berupa tatapan heran dari kelima orang yang duduk di kursi kantin itu. Aldo menjadi kikuk dan akhirnya mengaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Emmm.. Boleh gue ngomong sama Clara?"

Semua menaikkan alisnya, bahkan mata Clara membulat, ia menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"

Aldo mengangguk, Clara menatap keempat temannya sekaan meminta persetujuan dan semua mengangguk.

Clara beranjak mengekor di belakang Aldo. Tapi karena keasikan menunduk Clara tak sadar bahwa mereka sudah berada di samping lapangan basket. Yang kebetulan disana ada kursi kosong.

Jedug.

"Aduhh..." pekik Clara.

Clara mengusap keningnya yang membentur punggung Aldo karena tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Aldo langsung berbalik dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Clara. Aldo mengusap kening Clara sedangkan Clara menahan segala clotehan yang sudah ujung lidah ingin ia keluarkan karena Aldo berhenti tanpa aba-aba.

"Sorry, gue gak sengaja."

Clara mendongak menatap manik mata Aldo, "Gapapa, salah aku kok kak yang jalan nggak liat-liat."

Aldo termangu, mata Clara membuat tubuhnya mematung. Desiran hebat terasa di benaknya secara tiba-tiba.

Untuk pertama kalinya, Aldo merasa ingin menghentikan waktu agar ia bisa bertatapan dengan Clara.
Clara melambaikan tangannya di depan wajah Aldo, dan kakak kelasnya itu tak kunjung berkutik.

Ctik.

Clara menjentikkan jarinya dan seketika itu Aldo tersadar.

Aldo gelagapan, bagaimana ini?

Ting ting ting.

Bel masuk berbunyi membuat Clara langsung berpamitan dengan Aldo."Ehhh kak udah bel, aku masuk dulu ya!" pamit Clara berlari menjauhi Aldo.

Saat ini ia harus segera masuk kelas. Tugasnya belum selesai!

"Clara! Id line lo apa?!" teriak Aldo.
Tanpa berhenti dan berbalik Clara menyebutkan nama id line nya.

"Clarakusumaliana!"

Dan Aldo tersenyum seraya menatap punggung Clara yang hilang di ujung koridor.

JANGAN LUPA VOMENT.

AUTHOR BAKAL RAJIN UPLOAD KOK, BISA SEHARI SEKALI BISA SEMINGGU TIGA KALI YAA MWEHEHEHHE.

ARCLA (Monochrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang