DI KARENAKAN KELELAHAN MAKA DARI ITU CLARA MEMERLUKAN ISTIRAHAT SEBENTAR, MENGHADAPI ARFA ITU TERNYATA SYUSAHHH.
JADI SAMBIL BACA YUK LIAT VIDEO DI ATAS HEHE.
HAPPY READING YAKKK.
💃💃💃
Arfa membanting tubuh atletisnya di ranjang king size miliknya. Berkali-kali sudah ia terlihat mengatur nafasnya.
Kesal.
Sekarang Arfa tengah dilanda kekesalan yang memuncak.
Beberapa do'a yang terucap di dalam hati ditujukan untuk mengembalikan ketenangan hidupnya seperti awal. Awal yang tidak mengenal keberadaan perempuan gila bernama Clara. Yang selalu saja menganggu kehidupan damainya.
Hidupnya saja sudah susah dan banyak masalah. Ini kenapa harus bertambah? Apakah harus juga dapat masalah berkat kedatangan Clara di kehidupannya.
Melupakan rasa kesalnya Arfa beranjak menuju kamar mandi, mungkin dengan mandi air hangat dapat membuat pikirannya sedikit tenang.
***
Disisi lain Clara sedang termenung di sofa depan televisi rumahnya. Saat ini Clara sedang mati-matian mencari akal agar Arfa dapat menjadi temannya dan akan ia manfaatkan kepintaran lelaki itu untuk mengajarkan beberapa pelajaran kelemahannya.
Ia harus cepat membuat Arfa luluh dan bersedia menjadi temannya, semakin cepat semakin baik pula.
Ketukan pintu membuyarkan lamunannya, dengan cepat Clara berlari seraya membawa senyum cerah ke arah pintu rumah. Beberapa meter ia melihat bi Ijah hendak membuka pintu.
Sontak Clara menahan bi Ijah agar Clara saja yang membukakan pintu. Karena itu pasti lelaki yang selama ini ia tunggu-tunggu. Bi Ijah mengangguk lalu kembali ke dapur dengan sebelah kedipan matanya yang di arahkan pada Clara.
Clara hanya terkikik geli melihat kelakuan bi Ijah. Menyudahi hal itu, Clara langsung merapikan rambut serta penampilannya. Ia harus perfect ketika dilihat oleh orang dibalik pintu rumahnya.
Clara berdeham lalu membuka pintu, dan tepat di depannya terpampang wajah tampan dengan tote bag di tangan kanannya.
"Selamat malam mbak, dengan mbak Clara ya?"
Clara mengangguk "Iya, itu pizza Clara kan bang? Sini sini bang." Clara heboh sendiri karena pesanan pizza yang ia pesan lewat aplikasi go food telah tiba.
Abang gojeknya tampan membuat Clara tak kuasa memandanginya lebih lama.
Dengan sigap ia menyaut pizza dari abang pengantar pizza dan memberikan uang sejumlah seratus ribu rupiah untuk membayar pesanannya.
Setelah berinteraksi normal layaknya penjual dan pembeli, Clara menutup pintu rumah.
Menghirup sebanyak-banyaknya oksigen sebelum berteriak.
"PAPA! BI IJAH! MANG ASEP! PIZZA PESANAN ARA DATANG... YUHUUU SINI ATUH, SEMUANYAHH, KITA PESTA MALAM INI!"
Tio yang tengah duduk seraya menyeduh kopi panas terlonjak mendengar teriakan Clara, rasa melepuh di bibirnya pun terasa akibat kopi panas yang ia seduh.
Bi Ijah dan mang Asep yang tengah bergelut di dapur pun ikut terlonjak mendengar teriakan Clara.
Bahkan abang ojol yang hendak menghidupkan mesin motornya pun ikut terlonjak. Benar-benar suara yang hebat! Dapat mengagetkan orang dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA (Monochrome)
Novela JuvenilAKAN DI REVISI BERTAHAP JADI HARAP MAKLUM ATAS BEBERAPA TYPO ATAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT. MAKLUM CERITA PERDANA YANG MASIH BANYAK KEKURANGAN 🙃 ❌ WARNING! CERITA INI BANYAK PARTNYA TAPI NGGAK PANJANG-PANJANG KOK! RESIKO BACA CERITA INI KALIAN BAK...