NGAMBEK

23.5K 1.2K 61
                                    

HEOOOOOOOO!!! AUTHOR UPDATE CHAPTER SELANJUTNYA YEYYY!

GAES GAESSS YUK PENCET TOMBOL BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH DULU SEBELUM BACA CERITA INI.

BAGI PARA SIDER DIHARAPKAN MENYEMPATKAN DIRI UNTUK MEMENCET TOMBOL BINTANG YA! :)

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe terimakasih pake banget!

----------❤----------
SELAMAT MEMBACA 'ARCLA'
----------❤----------

Kini semangkuk berisikan berondong jagung tengah berada di dekapan Clara.

Didepannya terdapat laptop yang menampilkan kartun dengan tokoh spons berwarna kuning yang terlihat tengah bermain bersama temannya yang seekor bintang laut berwarna pink konyol.

Episode yang kini Clara tonton adalah ketika spons kuning itu menyuruh si bintang laut merah jambu menjual coklat.

Clara tertawa ketika melihat adegan lucu, saat patrick menjual coklat itu ke salah satu penduduk bikini bottom dengan tersenyum seraya berucap "hai sayang" bahkan tak tanggung-tanggung ia melemparkan popcornnya ke layar laptop.

Disana, diujung sofa kamar Clara terdapat beberapa manusia yang sedang berunding mengenai bagaimana cara melunturkan kemarahan Clara.

Mereka bingung, hanya karena ikan yang Clara tangkap lepas ia menjadi mendiami mereka. Padahal mereka sudah membelikan ikan bakar, bahkan membeli ikan goreng matah alias mujaer sambal matah.

Kurang enak bagaimana?.

"Gimana nih?"

"Gue juga gatau!"

"Gue juga"

Lalu ketiganya menoleh kearah seseorang yang sibuk menghitung jumlah koin dari gamesnya.

Orang itu merasa ditatap, mengerti maksud teman-temannya ia menggeleng "Apalagi gue, malah gak tau lah!"

"Huffff..." helaan nafas ketiganya terdengar bersamaan.

Tiba-tiba Sela, salah satu dari mereka menjentikkan jarinya "Gue ada ide!" serunya.

Semua langsung menoleh, menatap ke arah Sela.

"Lo ke Clara. Tanyain apa maunya," tunjuknya pada Fino, lelaki yang bermain games tadi. "Lo turutin apa mau Clara nanti!" tunjuknya kearah Gea.

"Nah gue sama Hasan disini, nungguin Clara!" lanjutnya seraya menepuk bangga dadanya.

"Yee.. enak di lo sama Hasan. Sekalian pacaran kan, ya, lo berdua!" kesal Gea seraya menimpuk wajah Sela dengan bantal.

Sela hanya nyengir kuda saja.

"Trus gimana?" Tanya Fino, ia menyudahi gamesnya.

Dan Hasan mendongak, menutup buku yang tadi dibaca "Beliin, martabak aja gimana?" sarannya.

Ketiganya langsung menepuk kening masing-masing, kenapa tidak terpikir sama sekali, Clara kan pasti luluh jika ada martabak kesukaannya!

Ah mengapa Hasan tidak bilang daritadi!

"Kenapa gak bilang tadi sih, Lo!" runtuk Fino seraya mengeplak kepala Hasan, "Kita kan, gausah beli mujaer matah, sama ikan bakar! Tekor nih, gue!"

Sela selaku pacar Hasan tak terima dengan perbuatan Fino, al hasil Sela lah yang membalas menoyor kepala Fino dengan bantal. "Apaan sih, No! Main gampol pala orang, kasian lah!" protesnya.

Hasan yang memang sabar hanya mengelus bekas keplak-an Fino. "Gue baru keinget, soalnya adek gue tadi pagi bagi martabak ke gue."

Semua diam. Sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga mereka berempat saling tatap dan...

ARCLA (Monochrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang