'Siapa yang telah melakukan hal seperti ini kepada gue?'
'Apa salah gue dengan dia?'
'Siapa yang tega melakukan ini!'
'Gue bakal benci sama dia! Untuk ratusan yang akan datang!'
Lidya telah berusaha menenangkan pikirannya. Namun, semuanya terjadi secara cepat dan tiba-tiba tanpa diketahui maksudnya.
Lidya melirik ke arah jam, 12 tepat. Lidya seakan lupa dengan pekerjaannya untuk bergantian dengan Bu Ikka. Dia beranjak berdiri setelah duduk bersandar meratapi nasibnya di dinding kamarnya. "Oh, ayolah Lidya, masih ada masa depan di SMA Artik," lirihnya seakan menegarkan dirinya hingga dia tersenyum miris.
SMA Artik adalah SMA yang bertolak belakang dari SMA Bakti Nusa. Prestasi yang dicapai SMA ini sangatlah minim dan tidak sebanding dengan SMA Bakti Nusa yang banjir oleh prestasi dari siswa-siswinya. Menurut kabar beredar SMA Artik ibarat penampungan siswa yang tidak masuk di SMA Unggulan seperti SMA Bakti Nusa dan siswa unggulan yang kena DO seperti Lidya.
"Lidya!!" teriak Agnes seiring suara gedoran pintu yang menggelegar. Lidya tersontak kaget dengan sigap membukakan pintu.
"Ada apa?" kaget Lidya yang masih menetralkan degup jantungnya.
"Itu..." ujar Agnes dengan nafas terengah-engah
"Itu apa?" Lidya semakin penasaran dengan penjelasan Lidya yang tidak lengkap.
"Gino sama Devan berantem," jelas Agnes mencoba untuk sedikit tenang.
"Dimana?" tanya Lidya teramat kaget.
"Di belakang sekolah. Ayo!" Agnes langsung menarik tangan Lidya dan turun dari lantai 2.
"Bu, Lidya izin sebentar," pamit Lidya
"Ke mana?" tanya Bu Ikka heran karena Lidya terlihat panik
"Ada urusan Bu," jawab Agnes memotong lalu berlari semakin kencang.
***
"Lo kenapa mukulin gue? Lo marah karena temen maling lo itu ketahuan aibnya?" tanya Devan sambil memegangi bibirnya yang kini mengeluarkan cairan merah.
"Lo udah buat Lidya keluar dari SMA Bakti Nusa!"
"Jadi kenapa? Lo mau gue cabut tuntutan? Lo kira ini polisi? Lo harusnya terima kasih sama gue, tetapi lo juga hati-hati dengan gue. Gue pastiin Lidya bakal jauh dan sangat sengsara!"
'Bukkk..'
Devan terjatuh dan tersungkur di tanah setelah mendapatkan pukulan dari Gino, namun dia tidak menyerah dia langsung bangkit dan menerjang perut Gino dengan sangat kuat.
"Apa-apaan kalian?" tanya Lidya yang membuat 2 petarung amatiran langsung menoleh.
"Wah bagus, maling sesungguhnya telah datang," ujar Devan sambil tersenyum sinis dan membersihkan tanah dari seragamnya.
Lidya tersenyum ke arah Devan dan menatapnya, bukan tatapan manis yang ia pancarkan melaikan tatapan benci, muak, yang berisikan berjuta-juta amarahnya.
"Lo mau ngehina gue?" tanya Lidya menaikkan satu alisnya.
"Gue bukan ngehina lo Lidya Vanessa, tapi gue ngungkit sesuatu dari Lo," jawab Devan dengan tatapan tenang namun bisa mematikan.
"Gue baru tau ternyata gue punya Fans yang sangat mengidolakan gue yang ingin mengungkit sesuatu dari gue," jawab Lidya lebih tenang dan sedikit riang
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Teen FictionHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...