"Beneran jadi nih?" tanya Revi heran kepada wanita yang kini yang kini tengah duduk di antara Cakra dan Zhiro, wanita itu adalah Lidya.
"Jadi dong," tukas Lidya dengan teramat percaya diri.
Rapat dengan Tema Liburan ke Villa telah dimulai sejak 15 menit yang lalu.
"Lo serius? Entar lo kenapa-kenapa lagi, ga bisa gue biarin tuh orang hidup," heran Damar penuh amarah.
"Ya gue serius," jawab Lidya dengan ketidakpercayaan Damar akan keputusannya.
"Entar lo kenapa-kenapa Lid, kami khawatir," ujar Ivan seakan menjelaskan ucapan Damar sebelumnya.
"Gini ya gue gak bakal kenapa-kenapa. Kalo gue ngebatalin ini, sama aja gue takut sama dia, dan kita kehilangan moment buat bersama. Udah cukup gue shock waktu itu, dan kalian juga tenang gue gak bakal shock lagi cuma karena cowok brengsek itu." Lidya mengambil jus yang telah disediakan Fika di atas meja guna menteraturkan nafasnya serta emosinya yang kian berkecamuk.
"Weh, gue ada rencana," ujar El menggantung.
"Kalo lo mau tawuran disana gue ga bakal mau," potong Pandu. El meluruskan lekuk matanya, menatapnya sinis.
"Keep calm. Gue bukan Damar, gue El. Gue mau perlihatin ke dia, hal yang kita tutupi selama ini ke orang banyak," ujar El menggantung.
Para pendengar menatap langit Kafe, berusaha mengerti jalan bicara El. Sebentar saja, semuanya sontak tersenyum ketika sebuah hal terlintas serentak.
"Paham?" tanya El yang tengah memperhatikan wajah mereka satu persatu.
"Kagak," jawab Lidya dan Revi serentak.
"Iya emang kalian gak paham," ujar Cakra melihat kebingungan Lidya dan Revi.
"Makanya jelasin," jawab mereka serentak.
"Buset dah, udah kayak anak kembar lo berdua ngomongnya bisa samaan gitu, gue aja sama El ga pernah gitu," sindir Damar ketika melihat sikap Revi dan Lidya.
"Intinya gini kita bakal tunjukin ke Bakti Nusa siapa orang yang tergabung dalam SMA Artik," jawab El dengan harapan mereka paham.
"Oke sekedar ngasih info halaman villa gue lumayan luas," jelas Azka tanpa diminta.
"Hubungannya?" tanya Lidya semakin heran.
"Baik-baik saja," jawab Farhan asal.
"Eh gue ga nanya ke lo ya," tukas Lidya ketus.
"Entar aja lo bakal tau, eh Zhir masih ada waktu." Zhiro langsung mengangguk mengerti.
"Percaya aja sama gue." Zhiro tersenyum, Revi menikmati senyuman itu, senyuman Itu adalah hal paling langka yang bisa ia lihat di SMA Artik.
"Kalian ada apa sih?" tanya Lidya semakin menjadi.
"Liat aja entar. Besok pagi kita berangkat, entar kita ngumpul di rumah Zhiro, jam 8 udah ada disana."
Semua mengangguk serentak, Lidya dan Revi mengangguk singkat lalu pikiran mereka kembali melayang ke saran El.
Fika datang dengan membawa makanan dan minuman yang telah dipesan pemilik Kafe ini, perlahan namun pasti. Semua telah tersusun rapi di atas meja.
"Eh Rev, aman kan?" kekeh Damar ketika melihat Revi makan di meja yang terpisah.
"Lo kira? Kek terdiskriminasi banget gue." Revi mengalihkan pandangannya dari Damar ke sepiring Spaghetti di depannya, lalu menyantapnya.
***
"Lidya, kamu serius mau ikut ke Villa Azka?" tanya Farah menginterogasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Teen FictionHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...