"Lumayan gak enak ya kalo misal istirahat bareng anak kelas lain. Jadi pusat perhatian," gumam Lidya yang berada di tengah-tengah gerombolan The~D.
"Iya itu, secara kita kan tampan-tampan, ga mungkin ga jadi pusat perhatian. Apalagi sodara angkat lo," tukas Damar sambil memukul pundak tegap milik Zhiro. Zhiro hanya memutar bola matanya.
"Ngomong-ngomong kalian ngerti gak apa yang diajarin Bu Kiky tadi?" Lidya melihat kanan kirinya—Cakra dan Zhiro— satu persatu.
"Ngertilah, guru privat kita kan hebat!" Celetuk Al yang mendapat persetujuan semua orang. Lidya menjadi malu.
"Eh kalian duluan aja dulu, gue mau ke toilet," ujar Lidya setengah berlari menjauh dari gerombolan The~D. Lidya masuk ke dalam toilet.
***
Dia hendak merapikan rambutnya, rambutnya telah rapi. Lalu dia membalikkan badannya, namun dia menabrak seseorang. Seorang wanita itu terjatuh.
"Eh, maaf gue ga liat." Lidya mengulurkan tangannya, wanita itu menyambut uluran tangan Lidya. Dia membenarkan seragamnya.
Lidya memperhatikan wanita itu dari bawah ke atas dan kembali ke bawah, ia terlihat tidak asing melihat wanita ini. Dia mencoba mengingat siapa wanita yang di hadapannya ini. Dia mengingat seseorang yang sangat ia kenal.
"Revi?" Wanita itu langsung menatap Lidya, ada raut ketidakpercayaan yang tersirat di wajahnya.
"Lidya," kagetnya sambil menggosok matanya.
"Akhirnya gue ketemu sama lo.." Revi langsung memeluk erat Lidya, tidak peduli dengan reaksi orang yang berada di sekitarnya.
"Eh.. Bentar. Rev? Kenapa lo disini? Gue tau lo tuh orangnya pendiam pake banget, sebelas - dua belas sama gue," heran Lidya dengan mengecilkan volume suaranya.
"Panjang banget Lid," keluh Revi.
"Penampilan lo berubah banget. Dulu rambut lo pasti diikat, sekarang berubah." Lidya memperhatikan lekat-lekat Revi.
"Lo juga beda Lid, tambah cantik," jawab Revi malu-malu
"Yaudah gue pengen denger cerita lo. Ikut ke kelas gue," ajak Lidya langsung menarik lengan Lidya. Mau tidak mau Revi mengikuti langkah si penariknya.
"Lo kelas berapa sih Lid, gue udah lama disini gak ketemu sama lo," gumam Revi sambil mensejajarkan langkahnya.
"Kelas D," jawab Lidya sambil sesekali melirik ke arah Revi.
"Apa? Kelas D?" kagetnya tiba-tiba. "Gue punya urusan mendadak," ujar Revi lalu menunjuk ke belakangnya.
"Loh? Gimana bisa? Tanggung. Tuh pintu kelas D udah keliatan," tunjuk Lidya ke arah pintu kelasnya.
"Assalamu'alaikum," salam Lidya sambil menggamit lengan Revi dan Revi tertarik di belakangnya.
"Wa'alaikumussalam.. Revi..." jawab Dhika dan Al tercengang.
"Lo kenal Revi?" tunjuk Al kepada Dhika. Dhika menutup wajahnya.
***
"Oke. Sekarang gue kasih tau, dia, Revi adik gue," kalah Dhika sambil menghela nafas berat.
"Adik lo? Kenapa gue ga pernah liat adik lo di rumah lo?" kaget Farhan, ia memikirkan momen saat dia berkunjung ke rumah Dhika.
"Loh Rev, lo ga pernah bilang ke gue lo punya kakak," heran Lidya menatap ke arah Revi. Revi melepaskan nafasnya seolah beban berat yang ditanggung olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Teen FictionHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...