Lidya memperhatikan secara cermat kerumunan motor yang membuat perjalanan mereka terhenti.
"Dasar temen laknat!" Lidya menyipitkan matanya, matanya menatap tajam lelaki itu.
"Eh Lo kenal gue? Padahal cuma mata gue yang keliatan," gumam lelaki itu.
"Jelas gue kenal sama lo, bukan pertama kali gue ketemu sama lo. Dasar lo, bisa-bisanya lo ngomong kek gitu."
"Gue bercanda elah Lid. Galak amat," kekeh lelaki itu, serta yang lainnya. Mereka adalah The~D dan yang baru saja berbicara dengan Lidya adalah Damar.
"Ayo kita cabut. Udah ada satpam baru di Artik," ajak Bobby dengan isyarat tangannya. Mereka menghidupkan mesin motornya yang sempat mati, melintasi jalanan yang sepi.
Mereka telah dekat dengan SMA Artik, gerbang sekolah telah terlihat jelas dari mata mereka.
Mereka masuk ke sekolah, memukau para siswi yang berada di dekat parkiran. Para siswi tersebut sesekali menggerutu karena iri dengan kedekatan Lidya dengan lelaki paling dikagumi seantero Artik, Louizhiro.
"Bisa turun gak?" goda Zhiro setengah berbisik.
Lidya langsung memukul pundak Zhiro. "Ya bisalah, bisa banget lo ngeledek gue."
Lidya turun lalu melepaskan helmnya dan memberikannya ke Zhiro. "Makasih mang, entar Lidya kasih bintang lima."
Zhiro melihat tingkah Lidya, mengerenyitkan dahinya lalu tertawa kecil. "Neng, kalo bisa bintang 10. Mana uangnya?"
Tangan Zhiro menengadah di hadapan Lidya. Lidya mengangkat satu alisnya, dan memasang wajah polosnya. "Lo serius?"
"Kagak," jawab Zhiro seraya mengacak puncak kepala Lidya.
Mereka turun dan mengambil posisi jalan mereka masing-masing. Lidya masih tetap seperti biasa, di antara Zhiro dan Cakra.
"Lid?" panggil Revi yang masih menunggu Dhika di belakangnya. Lidya sontak menoleh.
"Kenapa Rev?" tanya Lidya bingung.
"By the way, gue mau loh ada di antara dua cogan maksimal itu, kek lo." bola mata Revi bergerak ke arah mereka berdua secara bergantian, Zhiro dan Cakra.
"Dan lo harus terima kenyataan, mereka gak mau berada di antara lo," ledek Dhika yang baru saja mensejajarkan posisinya di sebelah Revi. The~D sontak tertawa, Revi hanya berdecak kesal dengan tingkah saudara tirinya.
Mereka berjalan serentak, Lidya mengamati sekelilingnya. Para siswi rela berhenti ketika mereka melihat dia dan temannya yang lain berjalan mendekatinya. Tidak sedikit para siswi itu bertingkah seperti mengagumi mereka, bergembira karena melihat mereka dan akhirnya menggerutui Lidya. Lidya membisikkan sesuatu kepada Cakra dan Zhiro yang berada di sebelahnya.
"Kalian gak tertarik sama cewek gitu?" tanya Lidya dengan suara pelan.
"Kagak. Mereka gak tertarik sama cewek, mereka HOMO, kurang normal," celetuk Farhan langsung.
"Ya kalo mereka bisa dibilang lo kurang normal. Lo gimana? Kelewat normal gitu?" sindir Rafa. Semua berhenti menatap Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Fiksi RemajaHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...