28

3.5K 144 0
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul 15.00 namun RM Pelita sangatlah sepi. Hanya terdapat Lidya yang baru saja turun dari lantai 2 sehabis mengambil buku-bukunya untuk disampul sedangkan Bu Ikka telah lama pulang karena waktu kerjanya telah selesai.

"Mbak, makanannya masih banyak?" tanya sebuah suara yang terdengar tidak asing bagi Lidya namun Lidya menepis dugaannya dan menyelesaikan buku terakhir untuk disampul.

"Masih banyak, Mas," ujar Lidya lalu mendongakkan kepalanya melihat lelaki tersebut. Dia melihat orang yang tidak asing lagi, Harry Bobby A.

"Bobby? Lo mau beli apa?" tanya Lidya terkejut namun senang rumah makannya kini ada pelanggan.

"Bukan gue aja kok, mereka juga," sanggah Bobby lalu menyingkirkan tubuhnya sedikit memperlihatkan 14 orang yang sedang berdiri.

"Seneng banget lo, kek dapet hadiah rumah gitu muka lo," kekeh El melihat raut muka Lidya.

"Kalian ngapain disini?" tanya Lidya bercampur senang.

"Menurut Lo? Kami lagi jualan di pasar? Ya kami mau makan lah," jawab Damar dengan heran.

"Gue bener-bener gak nyangka," jawab Lidya terkesima dengan rezeki 'Nomplok'

"Lo aja gak nyangka apalagi kita. Kita ke sini juga atas arahan dari Zhiro karena kelaperan dari Bobby. So, kita gak apa-apa kan berlima belas makan disini?" tanya Pandu seraya melihat satu persatu kursi yang kosong.

"Boleh, tentu saja," jawab Lidya dengan semangat.

Mereka mengambil posisi di tempat duduk mereka masing-masing.

"Lid, gue ambil sendiri ya makanannya?" tanya Bobby yang dari tadi memandangi lemari kaca berisi makanan khas Rumah Makan Padang.

"Hati-hati lho, Lid. Entar tuh makanan tandas langsung dimakan Bobby, dan parahnya kita ga kebagian," ketus Farhan ketika mendengar pertanyaan Bobby.

"Lo kira gue apa sampe Lo bilang semua makanan bakal tandas karena gue seorang?" tanya Bobby kesal dengan dugaan berlebih dari Farhan.

"Sejenis beruang yang bakal ngelakuin Hibernasi," jawab Farhan dengan ekspresi 'masa bodoh' jika harus bergelut dengan orang yang mempunyai tubuh lebih besar 5x dari tubuhnya.

Bobby hanya menatapnya kesal, berharap rasa laparnya usai saat ini dan dia bisa memberikan pelajaran untuk Si Playboy cap Kakap tersebut.

"Udah-Udah. Mau makan aja harus ribut dulu ga enak nih sama Lidya," ujar Cakra menengahi.

"Lo itu masih muda jadi jangan sok nasehatin lah," jawab Farhan dengan ketus membuat Cakra langsung menatap malas.

"udah Cakra lo diem aja. Biarin yang tua lagi PMS tuh," ujar El menghentikan tindakan Cakra yang hendak memberikan pembelaan kepada dirinya sendiri.

"Kalian mau makan apa?" Zhiro mungkin telah nampak geram dengan perlakuan Farhan yang entah mengapa berubah 180 derajat.

"Ngikut aja," jawab yang lain serentak kecuali Farhan yang masih tetap diam dan Bobby yang menatap mangkok-mangkok makanan yang tersaji di lemari kaca.

"Ya udah, Lidya kita pesen apa aja yang ada di rumah makan Lo, terserah. Kita ngikut aja. Untuk kami 13 porsi dan mereka berdua biarin ambil sendiri," sahut Al menambahkan.

"Oke, kak Al," jawab Lidya berusaha mengerti.

"Dan satu lagi, tanpa kak," jawab Al malas dengan Lidya yang terlihat sulit untuk membuang panggilan Kak di depan namanya.

Lidya mengambilkan 13 porsi makanan untuk teman barunya yang sekarang merangkap menjadi pelanggannya, hal yang tidak terduga.

Bobby dan Farhan akhirnya bangkit setelah saling menatap tajam antara mereka berdua. Mereka mengambil makanan untuk mereka.

"Apa lo liat-liat?" tanya Bobby ketika melihat Farhan menatap heran makanan yang ia ambil sendiri untuknya.

"Gak makan setahun lo, Bang?" tanya Farhan memancing emosi Bobby

"Gak! Entar kalo gue belum kenyang lo yang bakal gue makan!" tegas Bobby sambil menyunggingkan senyumnya.

"Ganas amat," lirih Farhan setelah mendengar penegasan Bobby yang bercampur amarah

***

Waktu makan pun selesai, semua meletakkan piring mereka masing-masing ke tempat pencucian piring.

"Lid, enak banget. Masakan Lo?" tanya Bobby sambil mengelus perutnya karena berhasil menghabiskan 3 porsi makanan.

"Bukan gue Bob. Gue cuma ngejual yang masaknya tukang masak disini, namanya Bu Ikka," jelas Lidya.

"Hey Guys," ujar Farhan memanggil semua orang sehingga mereka menoleh malas ke arahnya.

"Apa lo? Kalo lo marah-marah lagi gue sibeng juga lo!" kesal Al melihat tingkah Playboy cap kakap ini.

"Bagus gak akting gue?" tanya Farhan sambil menyunggingkan senyumnya dengan niat menyombongkan diri.

"Oh, tadi yang lo marah-marah cuma akting?" tanya Al dengan meninju pelan telapak tangannya sendiri.

"Rasanya mau gue bales lo. Tapi tunggu aja, Karena gue ga suka kekerasan. Kalo ada saat yang tepat, habis lo, siap-siap aja," ancam Bobby diiringi gelak tawa anggota yang lain.

"Awas juga lo, bakal gue makan semua makanan lo," ancam Farhan balik.

"Orang makan, kita balas makan biar impas," kekeh El.

"Besok lo pergi jam berapa, Lid? Biar sekalian pergi bareng," tawar Pandu diiringi anggukan anggota The Gangster 'D' yang lain.

"Gue besok pertama-tama pergi jam 4 dulu," jelas Lidya yang langsung dipotong oleh Damar.

"Ngapain masuk sekolah aja jam 7, kita aja dateng jam 8," potong Damar.

"Damar, jangan kebiasaan motong penjelasan orang lah," ujar Kevin.

"Oke, maaf. Sambung aja Lid," tukas Damar merasa bersalah.

"Gue pergi jam 4 tuh buat belanja bahan makanan ini di Pasar, kalo pulangnya dari pasar itu tergantung susah apa enggak nyari bahannya ditambah lagi jarak nih Rumah Makan sama Pasar juga jauh," jelas Lidya.

"Oh gitu, rajin juga lo jam 4 udah bisa bangun, gue aja bangun jam 6 masih ngantuk," kekeh El.

"Ketahuan banget ga sholat shubuh. Membuka aib sendiri," sindir Damar sambil menggelengkan kepalanya.

"Keceplosan," jawab El dengan lekas.

"Oh ya Lid kita masih ada urusan. Kita cabut," ujar Zhiro singkat

"Nih Lidya uang makan kami, enak banget makanannya," Ucap Bobby sambil  5 lembar uang seratus ribuan

"Eh Bobby, kebanyakan," ujar Lidya hendak mengembalikan kelebihannya.

"Buat lo aja, kali aja perlu," potong Dhika.

"Assalamu'alaikum Lidya," salam mereka serentak.

"Wa'alaikumussalam"

Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang