75

2.2K 162 8
                                    

Tiga mobil mewah dan super canggih melesat di jalan yang telah ramai dengan manusia-manusia. Mobil dengan merk terkenal dan tipe yang berbeda.

Lamborghini Gallardo tengah memimpin di barisan paling depan disusul oleh Lamborghini Reventon yang mengikutinya dengan teratur. Sebuah Lamborghini Venena melesat dari barisan paling belakang, memotong jalannya 11 motor. Di belakangnya juga terdapat mobil Hummer H3 yang mengikuti Lamborghini tersebut.

Mereka adalah The~D dengan segala kemewahan yang mereka siapkan untuk ini.

Lamborghini tersebut tertelan masuk ke dalam sebuah sekolah yang berukir SMA Bakti Nusa di atas gerbangnya. Kemudian, pengikutnya mengikuti arah hendak mobil itu, memarkirkannya dengan mulus. Begitupun sebelas motor telah terparkir mengelilingi keempat mobil tersebut.

"Lo siap?" tanya Zhiro sambil memandangi Lidya yang kini dengan tampilan berbeda di sisinya.

Sebuah tatanan rambut menambah keindahan yang dimiliki Lidya. Tangan Zhiro bergerak ke segelintir rambut Lidya yang kini menutupi matanya. Sontak, Lidya terkejut dan jantungnya kini tengah berdegup kencang. Namun, ia segera sadar.

"Sangat siap," jawab Lidya dengan percaya diri sambil menyiratkan senyuman indahnya.

Perawatan yang dilakukan Farah memang berhasil membuat Lidya terlihat lebih menakjubkan. Lidya ingin menolak, namun Farah teramat gigih untuk melancarkan kehendakny. Lidya tidak bisa berkutik, ditambah lagi ketika dukungan Zhiro ataupun Ghany tidak berpihak padanya. Ia tidak bisa membantah.

Make-up yang teramat natural namun berhasil membebaskan kesan cantik yang membuat Zhiro telah lama menatapnya.

"Zhir?" panggil Lidya sambil menjetikkan jari ke hadapan Zhiro. Zhiro segera sadar.

"Eh, ada apa?" tanya Zhiro ketika kembali ke alam sadarnya.

"Tuh yang lain udah nunggu. Buka dong kuncinya nih mobil," keluh Lidya sambil berusaha keluar dari mobil tersebut. Zhiro sedikit kikuk dengan perbuatannya, lalu membuka pintu mobil.

"Rencana dimulai," gumam Zhiro sambil keluar dari mobil serempak dengan Lidya.

Mereka bergabung dengan yang lain. Terlebih lagi dengan Bobby yang membawa banyak peralatan di genggaman tangan kanan dan kirinya.

"Kalian ngapain aja sih? Berat nih. Nih lagi mereka cuma liatin aja, kalo aja di Artik dah habis kalian," kesal Bobby ketika melihat kehadiran Lidya dan Zhiro.

"Sorry Bob, ada pembahasan singkat tadi," ujar Zhiro seketika sambil mengulurkan tangan hendak mengambil satu bagian di tangan kanan Bobby. Namun dengan cepat dijauhkan oleh Bobby.

"Gue gak mau kalo lo yang bantu. Han! Bantuin gue," teriak Bobby kepada Farhan yang berada di hadapannya.

"Lah tuh yang lain banyak, kenapa harus gue? Tuh juga Zhiro udah nawarin bantuan, sok jual mahal dah lo," cibir Farhan menatap kesal ke arah Bobby.

"Gue sengaja pengennya lo. Biar buaya dalam diri lo ga keluar disini, kasihan anak orang lo phpin semua," sinis Bobby langsung meletakkan barang yang ia bawa ke  depan kaki Farhan.

"Serah lo dah. Nah di mana meja Administrasinya?" tanya Farhan sambil melirik ke arah Revi, Lidya dan Al secara bergantian.

"Ayo kita jalan dulu," ujar Revi sambil memimpin perjalanan.

Lidya yang semula berada di sampingnya ditarik Zhiro di tengahnya dan Cakra. Mereka menjadi sorotan utama para siswa Bakti Nusa yang takjub akan ketampanan mereka.

"Ca? Lo udah manggil temen-temen lo buat dateng?" tanya Lidya setengah berbisik ke arah belakangnya.

"Udah dong Lid. Mereka pasti bakal dateng, mereka ga mungkin ga dateng biar mereka ga belajar apalagi ketemu cogan kek kalian," ujar Caca mantap. Lidya mengangguk singkat.

Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang