"Apa yang lo khawatirin? Masih ada gue di sini," ujar Zhiro seraya menatap Lidya yang kini menunduk lemas.
"Gue bingung mau ngapain, gue gak mungkin langsung nyolot ke dia kalo dia cari masalah."
"Lo ga perlu ngelakuin apa-apa. Lo diem aja. Inget janji gue."
"Kami juga ada di deket lo, Lid."
Mereka berbicara serentak. Mereka berjalan memasuki area utama dilaksanakannya pesta. Semua mata mereka satu persatu, melihat dari atas ke bawah hingga tidak membiarkan sebagian pun terlewati. Zhiro kini menggenggam tangan Lidya, di tengah-tengah mereka.
Mereka mendekati empat meja yang berdekatan, dan menggeret sebuah kursi untuk menyatu karena sebuah meja hanya dihiasi empat kursi. Lidya dan Zhiro duduk bersama Dhika dan Revi.
"Lo yang tenang, urusan Rossa biar gue aja. Udah cukup gue diemin tuh nenek lampir."
Revi mencoba menenangkan Lidya. Bukan hal harga dirinya yang tidak membuatnya tenang tetapi harga diri keluarga angkatnya.
"Lidya!" seru mereka serentak. Lidya mengangkat kepalanya melihat ke arah mereka. Mereka mengacungkan jempolnya ke udara agar terlihat oleh Lidya. Sebuah isyarat 'Semua akan baik-baik saja' cukup membuat Lidya tenang. Lidya tersenyum singkat lalu membalasnya dengan jempol.
Lampu pesta menggelap seketika lalu menyala kembali, tanda pesta akan dimulai. Master of ceremony menaiki atas panggung. Pesta ini bisa dinilai cukup mewah, tampilannya luar biasa. Selingan hiburan mengawali pembukaan pesta. Lalu sambutan hangat dari Rudi Aryanartha.
"Terima kasih kepada tamu undangan yang telah menyempatkan hadir di pesta pembukaan cabang saya ke -5. Terima kasih kepada Ahmad Arsenio yang telah mempercayakan sahamnya kepada saya. Dan tak lupa juga kepada Groye's group yang telah menanamkan saham lebih dan menyempatkan waktu untuk hadir di acara saya. Pada kali ini saya akan memperkenalkan anak saya dan kekasihnya yaitu Rayn Devanartha dan Rossa Alya Tiffany. Silahkan menaiki atas panggung."
Tangan Zhiro menggenggam tangan Lidya yang melemas di sampingnya. Devan dan Rossa bergandengan menaiki atas panggung.
"Terima kasih kepada para hadirin yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dan datang kemari. Saya Rayn Devanartha adalah anak tunggal dari Rudi Aryanartha dan gadis di samping saya adalah Rossa Alya Tiffany, kekasih saya. Saya baru sadar jika pada malam ini akan kedatangan tamu istimewa, Lidya Vanessa."
Lampu pun tersorot jelas mengarah ke Lidya, tepat di samping Zhiro. Semua mata mengikuti arah mendaratnya cahaya. Lidya langsung kaku, rasa takut semakin tebal menyelimuti. Tangan Zhiro mengenggam lebih erat.
"Biar saya jelaskan. Lidya adalah maling di Bakti Nusa lalu dia kena DO dan masuk ke SMA Artik. Para hadirin pasti telah mengetahui bagaimana kondisi SMA Artik yang teramat bertolak belakang dari SMA Bakti Nusa. Saya masih ingat dia berusaha mencuri handphone saya, betapa memalukannya dirinya. Miskin dan kaya itu berbeda, kasta kita berbeda. Jangan terlalu mudah mempercayai mereka, mereka punya akal busuk untuk menghancurkan kita. Entah, dia sekarang telah mencuri apa hingga dia bisa masuk ke dalam komplek Air intan ini."
Audience lebih memilih diam karena menjaga sikap mereka di depan keluarga terpandang, Groye.
Tangan Zhiro merasakan titik-titik air menetes deras. Bukan dari air matanya, melainkan dari tumpahan air dari atas kepala Lidya yang merusak tatanan rambut Lidya, dan pemberian mamanya.
Lidya langsung berdiri ketika menyadari Rossa telah menumpahkan air kepadanya.
"Apa masalah lo dengan gue?" tanya Lidya dengan penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Teen FictionHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...