Mobil Zhiro hampir terparkir di depan kafe The~D. 14 motor terparkir sembarangan di depan.
"The~D kumpul?" tanya Lidya melirik deretan motor di hadapannya.
"Belum, nungguin lo. Lo juga lama," jawab Zhiro lalu berhenti. Mematikan mesin mobilnya.
"Iya semuanya salah gue," gumam Lidya muram. Namun, Zhiro melihatnya dengan cepat dan terpaksa Lidya mengubah ekspresinya dengan cepat.
"Kalo lo mau nangis, gue kunci di dalem," ucap Zhiro ketus. Lidya melirik malas ke arahnya, mendengus kesal.
"Ganas amat bang, entar cepat tua baru tau rasa," sahut Lidya lalu membuka pintu mobilnya. Sementara Zhiro telah menunggunya di luar mobil.
Lidya dan Zhiro melangkah memasuki Kafe. Fika menyambut mereka dengan senyuman ketika membawa beberapa pesanan makanan konsumen. Mereka mengalihkan fokus pandangan mereka dari Fika dan menuju meja The~D yang telah di desain khusus.
Ketika The~D yang telah berada di Kafe menyadari kehadiran Lidya. Mereka serentak terkekeh geli termasuk Cakra yang tertawa terpingkal-pingkal. Damar dan El tersenyum singkat lalu menahan tawanya, begitu juga yang lain.
"Ada apa?" tanya Lidya sambil mengerenyitkan dahi melihat dan memikirkan apa yang telah terjadi. Namun, pertanyaannya membuat kegelian mereka bertambah jadi.
"Siapa yang beli lo?" celetuk Al tiba-tiba. Namun, semuanya tertawa dan berusaha menahan tawanya. Begitu juga Zhiro, mengiris senyum kecil bukan tawa lebar seperti di rumah. Lidya merasa malu dengan sikap dirinya tadi, mengira sesuatu negatif kepada mereka.
"Maaf gue ragu," ujar Lidya berusaha membela diri. Namun semuanya masih terkekeh, termasuk Bobby. Mungkin, bagi mereka ini adalah kejadian lucu.
"Udah ganti baju sana, kita mau Have Fun . ga mungkin ngajak lo pake seragam abu-abu gini," bisik Zhiro kecil. Zhiro tetap berdiri di samping Lidya, menunggu gadis itu beranjak pergi dan melaksanakan sarannya.
"Ke mana?" tanya Lidya dengan berbalas bisikan. Zhiro memutar bola matanya seolah-olah berpikir.
"Ganti aja dulu, jangan lupa bawa jaket The~D," ujarnya lalu meninggalkan Lidya dan duduk serta berbicara dengan yang lainnya. Lidya langsung menuju kamar Fika, tempat ia menginap semalam.
"Fika.." Zhiro melambaikan tangan kepada seorang gadis yang membawa beberapa gelas-gelas kotor. Gadis itu segera mengangguk dan berjalan ke arah bosnya.
"Ada apa pak Zhir?" tanya Fika dengan lembut sambil memasangkan senyuman agar tidak hilang dari wajah indahnya.
"Bisa bantu saya..."
***
Deru knalpot menggeru berdekatan dengan mobil Zhiro. Membelah jalanan kota dan mengeluarkan asap-asap tak kasat mata. 14 motor dan sebuah mobil berpacu di jalanan, dengan memakai jaket hitam bertuliskan The~D dengan huruf D sengaja diperbesar.
"Liat tuh temen-temen pake motor semua, nah lo kenapa pake mobil sendiri? Ga kuat kebersamaannya," ejek Lidya ketikan melihat Damar yang berada di sebelah kiri mobil mengacungkan jempol ke arah Lidya.
Zhiro tersenyum singkat namun terlihat sinis. Katanya, "lalu mau naik apa? Motor? Gue kasian dengan lo". Zhiro masih terfokus melihat jalan raya dan beberapa anggota The~D yang menyalip.
Lidya membelalak heran, menatap Zhiro dengan sengit. Kata Lidya, "maksud lo? Kasian sama gue? Bilang aja lo takut kulit lo kusam,"
"Kalo gue pake motor, gue pasti boncengin lo. Gue kan ngebut tuh, entar lo terbang-terbang. Kasian gue sama lo. Lagian ya kepala lo kan kecil, lucu kalo lo pake helm," ledek Zhiro lalu terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Cause You, Just For You [Lathfierg Series] ✔ [TAHAP REVISI]
Ficção AdolescenteHigh rank: #1 Fiksiremaja (24-6-19) Book-1 Lidya Vanessa, seorang gadis yang memiliki masa sekolah penuh dengan warna. Di setiap harinya ia jalani dengan keterlambatan, masalah, dan mencatat rekor sebagai siswi dengan masalah terbanyak di sekolah te...