12. Aman ....

75 40 1
                                    

Aman ....

Hahh ... akhirnya aku berada di dalam pesawat.

Aku tidak bisa membayangkan kalau aku ketinggalan pesawat tadi. Tapi syukurlah.

Hari ini sangat melelahkan. Begitu banyak yang kukerjakan masalahnya. Urusan yang harus diselesaikan terus-menerus ada sedari pagi sampai siang.

Namun di sisi lain, aku berterima kasih pada diriku sendiri karena mempunyai hobi yang cukup acak. Berkat memiliki hobi tersebut aku bisa menyelamatkan diriku karena bisa teringat ketika melaksanakan hobi itu, diingatkan untuk kesekian kalinya, agar aku segera mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran sekolah, walaupun itu sudah bisa dibilang nyaris terlambat.

Aku punya rutinitas tiap pagi dan malam, yaitu berselancar ...

... di internet. Kebiasaan itu semakin menjadi saat sudah berada di hari libur seperti hari minggu, terlebih lagi pada masa libur semester macam kenaikan kelas dan kelulusan.

Aku, 'kan sedang pada masa libur kelulusan, ya ini, dan waktu liburku tersebut tentu saja kuhabiskan untuk libur dan libur, akibatnya berkas-berkas untuk pendaftaran melanjutkan sekolahku sama sekali tidak kutangani.

Saat itulah aku diingatkan kembali sesuatu yang seharusnya sudah mulai aku selesaikan sedari awal libur kelulusan tiba, sewaktu pertama kali ibuku mengingatkannya.

Pagi itu aku sedang jenuh karena kehabisan bahan hiburan di situs favorit yang sering kukunjungi di dunia maya. Terus entah ada angin apa waktu itu, aku iseng ingin mengunjungi situs web sekolah Elisha tempat aku dan Erza nanti mendaftar.

Lalu ketika aku mendarat di sana, maksudku ketika peramban web-ku selesai memproses itu situs web sekolah, aku mendapati pihak sekolah memasang pengumuman yang besarnya hampir memenuhi seluruh layar komputer notebook-ku di halaman utama situs tersebut. Di situ tertulis "2 hari lagi menuju pendaftaran!" dan aku langsung kalap ketika mengetahui sisa harinya.

Sekolah yang akan dimasuki Erza ini adalah sekolah favorit, adalah tradisi lembaga pendidikan populer, peminatnya selalu melebihi dari kapasitas penerimaan. Aku juga melihat jumlah pengunjung di situs itu, total harian pengunjung yang terekam mencapai ribuan. Potensi untuk tidak diterima sangat besar. Aku tidak mau itu terjadi. Kemudian aku berpikir agar aku bisa menyempatkan waktu pendaftaran dan diterima di sekolah itu, aku harus sesegera mungkin untuk sudah ada di sana dalam waktu dekat ini untuk mengamankan pendaftaran gelombang pertama.

Jadi sejak aku mulai mengetahui tinggal tersisa dua hari lagi pendaftaran tersebut. Aku bergegas melengkapi persyaratan-persyaratan yang sekolah itu minta pada para peminatnya, kemudian aku mendapati banyak sekali sesuatu yang harus diselesaikan ketika aku selesai membuat daftar a, b, c, dan seterusnya, dari persyaratan yang harus dipenuhi.

Aku belum mem-fotokopi nilai raport, surat keterangan hasil ujianku dan beberapa hal lain, aku juga belum melegalisasinya. Aku juga belum memiliki keterangan kesehatan terbaru dan masih banyak lagi hal lain yang harus aku ladeni.

Aku mencoba melengkapi itu semua selama berjam-jam, dari pagi sampai tengah hari dan aku sempat mengalami beberapa kendala dan yang paling berkesan adalah saat aku buntu di persyaratan terakhirnya.

"Bagi calon peserta didik yang berasal dari luar daerah harus disertai dengan Surat Rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan asal SMP/MTs/Sederajat peserta didik."

Kemudian komputer notebook yang layarnya sedang menampilkan persyaratan pendaftaran tersebut aku berikan pada ibu, ibu membacanya dan beberapa saat kemudian Ibu mengembalikan benda itu lagi padaku terus menerangkannya.

Dan aku akhirnya baru bisa menyelesaikan urusan itu setelah memahami apa yang ibu bilang dari semacam ... apa itu? Bahasa?

Kalau kalian pernah di suruh oleh guru Bahasa-mu untuk menjelaskan sesuatu dengan bahasamu sendiri, itulah yang kumaksud. Ibuku menjelaskannya dengan bahasa dia sendiri, semacam menyederhanakannya.

Ok-ok. Barangkali cuma aku yang linglung waktu itu. Mungkin karena faktor stress karena kepalaku dipenuhi segala macam tugas-tugas yang mesti diselesaikan. Aku jadi tidak menangkap maksud dari ketentuan yang sekolah itu mau, yang sebenarnya tidak cukup sulit untuk dipahami kalau kepala sedang tidak ada pikiran, itu bisa memperoleh ceklis dengan cepat.

Begitulah.

Jujur, aku sempat mengira hari ini tidak akan cukup untuk menyelesaikan semuanya, apalagi sampai bisa berangkat ke sana hari ini juga. Aku mengira aku besoknya akan lanjut mengurusi berkas-berkas pendaftaranku lalu ketemu sore lagi kemudian aku baru akan bisa berangkat besoknya, lebih tepatnya pas hari pendaftaran pertama di buka oleh sekolah tersebut, terus aku kemudian mendapatkan nomor pendaftaran bagian terakhir atau malah tidak dapat!

Pikiran-pikiran itu sangat menganggu sekali pas aku menyelesaikan berkas-berkasku saat itu.

Tapi untungnya hal tersebut tidak terjadi padaku dan beruntungnya lagi masih ada penerbangan sore yang masih tersisa serta masih sempat kami dapatkan dan pada akhirnya aku bisa berangkat hari ini juga.

Oh, ya. Seusai aku check-in tadi, ibu mengirimi pesan kalau boarding pass milikku sudah ada di tangan, tolong beritahu bibi nomor penerbanganku ke dia. Aku tadi melakukannya dan aku penasaran itu untuk apa.

***

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang