91. Jangan Dekat-Dekat Denganku!

16 1 0
                                    

"Ayo, Arillia!"

"Nad, Ayo!!"

Kulihat gadis dari distrik putih makin mempercepat tangannya menarik tali.

Arillia mendadak mengejutkan para audiens karena ia tiba-tiba merubah cara dia dalam menarik itu tali dengan memilih teknik yang tidak biasa agar dapat menghabiskan dengan cepat tarikan tali tersebut, ia membawa lari tali itu menjauhi lapangan.

Mengetahui hal tersebut, para peserta MOS dan kakak-kakak panitia yang sedang merekam kemudian mulai banyak yang mengarahkan kameranya ke Arillia, menyorot aksi Arillia.

Menyadari Arillia berimprovisasi, gadis distrik putih semakin berusaha mempercepat tangannya menarik tali, terlihat tali hasil tarikannya sudah sangat banyak sekali tergumpal di bawah kaki dia.

Dan tinggal beberapa langkah lagi Arillia ke ujung lapangan basket saat membawa lari tali itu, Arillia membuat trik baru lagi yang kembali mengejutkan para penonton untuk mempercepat talinya semakin segera habis. Dia menggulung tali tersebut dengan badan dia sendiri, lalu berputar-putar sambil menarik talinya sampai ke luar lapangan.

"Arillia! Arillia!"

"Nadira! Nadira!"

... dan tak lama setelah itu, kami melihat gadis distrik putih mendapati kumpulan butiran styrofoam di depannya, mendadak menyembur keluar, dan kemudian sebuah tali yang menegang mulai tampak dipandangan kami semua.

Kulihat kakak panitia pembawa acara juga mendapati tali yang ia pegang menegang. Itu berarti ...

Kami lalu cepat-cepat melihat ke arah Arillia dan Arillia tampak sudah mengangkat tangannya ke udara sambil memasang muka lega, menandakan kalau dia berhasil menang. Arillia berhasil selamat dari hukuman, tali yang dia tarik tadi sudah tertarik semua.

Kelompok distrikku langsung banyak yang berhamburan keluar dari barisan, Lydia sama Alma juga ikut melakukan itu, menghampiri Arillia, merayakan kemenangannya, dibarengi dengan sorakan para peserta MOS lain, terkecuali distrik putih, seluruh peserta MOS menyoraki Arillia, terutama yang paling parah adalah distrik merah, distrik merah terlihat merayakan sekali dan ikut mendekati Arillia seakan-akan perwakilan mereka yang menang.

Terus tangan Arillia yang ada di udara ia turunkan, terus ia berjalan kembali ke tengah lapangan sambil sempoyongan berjalan seraya memegangi kepala, yang sepertinya masih pusing karena efek berputar tadi.

Tidak lama setelah itu, Arillia terlihat mau terjerembab karena tali yang membalut badan dia, Alma dan Lydia berlari berusaha menangkap Arillia yang mau terjatuh itu, tapi tidak sempat, namun untungnya ia masih dapat diselamatkan oleh beberapa anggota kelompok perempuan distrik merah.

Tak lama kemudian, melalui pengeras suara, dibantu kakak-kakak panitia yang lain, semua peserta MOS yang keluar dari barisan tadi disuruh kembali ke barisan semula, kelompok distrikku dan peserta-peserta MOS lain terus balik menuju tempat duduk di barisan mereka masing-masing.

Sementara gadis dari distrik putih, kulihat dia melepaskan tali yang sebelumnya bekerja keras ia tarik ke tanah. Badannya menghadap ke arah peserta MOS, namun wajahnya tertunduk.

Kemudian salah satu kakak panitia, sambil membawakan stoples berisi kertas-kertas hukuman, pergi menghampiri dan mendekat ke sebelah kanan gadis distrik putih itu secara hati-hati karena aura "jangan dekat-dekat denganku!" dia sangat terpancar sekali keluar.

Kakak panitia tersebut lalu membukakan tutup stoples-nya dan mempersilakan gadis distrik putih itu untuk mengambil kertas yang ada di dalam. Gadis tersebut lalu mendekati panitia yang sesekali mundur sesekali maju itu, karena ketakutan dengan muka tertunduknya yang mengeluarkan aura tadi.

Dia kacau sekali. Rambutnya berserakan, lehernya memantulkan cahaya matahari karena keringat, membuktikan kalau dia sudah sangat begitu berjuang ketika menarik tali tadi.

Nampak gadis itu memasukkan tangannya ke dalam lalu mengambil kertas tersebut, terus ia membuka lipatan kertas tersebut, masih dengan pandangan tertunduk.

Melihat gadis itu membuka kertas, panitia pembawa acara kemudian mendekatkan mikrofon ke dia. Namun setelah ditunggu untuk beberapa saat, gadis tersebut hanya diam dan tidak mengucapkan apa-apa.

Kakak panitia pembawa acara menyadari gadis itu tidak membaca kertas yang ia buka dan juga menyadari peserta MOS sedang menunggu, kakak panitia tadi kemudian pergi ke belakang badan gadis tersebut untuk melihat apa yang tertulis di kertas yang ia ambil.

"DANSA!"

***


Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang