77. Tidaak♥~, Sayaah♥~ Multimediaahh♥♥~

14 2 0
                                    

Aku lalu bangkit.

Mengetahui aku tiba-tiba bangkit berdiri, Alma menanyaiku. "Mau ke mana, Frida?"

"Tidak. Aku hanya mau melakukan peregangan sedikit." Sahutku, kemudian aku mulai melakukan peregangan.

"Oh. Aku mau juga, deh." Kata Alma.

Terus Alma kemudian kudapati ikut berdiri lalu mulai melakukan peregangan badan. Merentangkan badan ke sebelah kiri melihat ke sebelah kanan lalu badan ke sebelah kanan melihat ke sebelah kiri.

Alma melakukannya begitu bersemangat dan kibasan tangannya ketika melakukan peregangan, hampir saja menyerempet wajah Arillia jika saja Lydia tidak cepat menarik ke belakang badan Arillia sekaligus menurunkannya ke bawah sedikit.

"Hei, Alma, hati-hati!" Tegur Lydia masih memeluk badan Arillia.

"Ah, maaf-maaf."

Selesai meregangkan badan aku istirahat sebentar dalam keadaan masih berdiri dan berkacang pinggang, Alma kujumpai masih meregangkan badannya, aku lalu kemudian mengedarkan pandangan melihat deretan barisan distrik lain. Distrik coklat, distrik merah muda lalu distriknya Erza, ungu.

Erza kulihat tidak ada distriknya tampak dari sini, mungkin dia ada di barisan paling belakang, sedang beristirahat ....

Datangi?

"..."

Tidak lama setelah itu, kelompok distrik merah mengakhiri yel-yel mereka. Mereka lalu mendapat tepuk tangan para peserta MOS, setelah itu mereka pergi ke atas panggung untuk melanjutkan penampilan kedua.

Sambil melihat ke sana, aku lalu kembali duduk secara, mengikuti Alma yang sudah lebih dahulu melakukan itu untuk menonton penampilan berikutnya yang akan distrik merah bawakan.

"Hei, lihat."

"Eh, lihat! Itu perempuan yang ..."

Para peserta MOS laki-laki di kelompokku dan kelompok distrik lainnya tiba-tiba mulai sedikit bergemuruh.

Dan kudapati perempuan mencolok (iya, yang itu, siapa lagi?) dari distrik merah maju dari barisan kelompoknya beberapa langkah ke tengah panggung sambil memegangi mik yang baru saja diberikan kakak panitia di atas sana.

"Kami akan menampilkan sebuah drama satu babak. Drama satu babak adalah ..."

Suatu bentuk karya sastra berupa naskah dan lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pameran gaya, latar, serta penaluran yang ringkas.

Baik, aku mengerti.

"Drama ini berjudul, 'Kemarin'."

Gadis perempuan dari distrik merah kemudian kulihat duduk bersila di tengah panggung lebih agak ke pinggir duduknya, terus anggota distrik merah yang lain, yang berada di belakangnya tadi juga ikutan duduk bersila, namun mereka duduk di pinggir panggung yang sebaliknya dari perempuan distrik merah yang tadi lebih dulu duduk bersila. Terus ada satu anggota laki-laki dari distrik merah yang berdiri di depan mereka.

Hmm ... apa ya kira-kira yang mereka mau tampilkan? Ap-

"Avicenna!"

Eh?

Tiba-tiba saja perempuan dari distrik merah itu berteriak.

"AVICENNA! AVICENNA!?"

Dan dia berteriak lagi.

"Ya. Benar!" Seru laki-laki dari distrik merah yang berdiri di depan mereka. "Berikan dia tepuk tangan." Lanjut dia.

Terus kelompok distrik merah yang lain kemudian bertepuk tangan.

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang