63. Apa Kau Time Traveler!?

14 4 2
                                    

Dan sepertinya hal tersebut akan jadi kenyataan dalam waktu dekat.

Itu bergantung pada lama tidaknya kakak pembimbing distrik hijau yang ada di depan sana, yang saat ini sedang menjelaskan salah satu ruangan sekolah, yang ternyata masih ada lagi yang satu bangunan dengan lab Teknik Komputer & Jaringan (TKJ) dan lab Akuntansi, yaitu lab Farmasi, yang letak ruangannya ada di samping gedung dan bersebelahan dengan ruang sekretaris Akuntansi.

Ketegangan kedua perempuan itu bisa jadi lebih memburuk kalau kedua kakak tersebut tidak memanfaatkan waktu dengan baik dalam menjelaskan ruangan tadi dan gedung satunya lagi yang ada di seberang lab Farmasi.

Di sini juga sempit. Hanya teras dan halaman yang panjangnya cuma setengah meter yang membuat dua gedung ini berseberangan.

Tapi mengharapkan manusia untuk melakukan apa yang kita inginkan selalu tidak memuaskan. Dan, ya. Hal tersebut begitu sukses membuat kelompok distrik merah dan distrik putih berhadap-hadapan kembali. Terima kasih karena setelah kakak-kakak distrik hijau itu sudah cukup panjang lebar menjelaskan apa-apa saja lab Farmasi tersebut, dia juga lama menjelaskan ruang menjahit dan ruang pola dari jurusan Tata Busana.

Belum berhenti sampai di sana. Mereka saat ini juga menjelaskan ruang guru dan laboratorium Multimedia yang barangkali sebaiknya tidak perlu ikut-ikutan dijelaskan, sebab letak ruangan-ruangan itu agak lumayan jauh dari tempat kami berdiri.

"Baik. Mari kita ke tempat selanjutnya."

Akhirnya kakak pembimbing distrik hijau selesai menerangkan ruangan-ruangan yang ada di sini.

Tapi ternyata ketegangan kelompok distrik putih dengan kelompok distrik merah, yang seharusnya bisa mereda sekarang, tambah memburuk karena mereka, termasuk kelompokku dan kelompok-kelompok distrik yang lain, yang seharusnya mesti bergerak sedari tadi, lagi-lagi mesti tertahan di sini karena menunggu antrean anggota kelompok distrik hijau tua yang berjalan memimpin di depan, selesai dulu melewati akses jalan yang cukup sempit di antara celah kedua gedung laboratorium Farmasi dan ruang menjahit jurusan Tata Busana tersebut, untuk masuk ke area sekolah selanjutnya.

Dan bukan warga negeri ini namanya kalau generasi penerusnya tidak ada yang tidak sabaran saat mengantre. Semua peserta MOS ingin segera masuk ke area sekolah tersebut dan mereka yang ada di belakang mendorong-mendorong, lengkap dengan suara berteriak-teriak seperti pada saat dilampu merah, pada peserta MOS yang berada di depan mereka dan itu menimbulkan efek berantai dan membuat kelompok distrik merah dengan kelompok distrik putih semakin mendekat saja.

Kakak-kakak pembimbing distrik merah dan putih serta kakak-kakak pembimbing lain yang berada di dekat mereka, cepat-cepat meminta peserta MOS merapikan antrean dan berhenti berjejalan.

Namun itu sulit sekali kelihatannya dapat berhasil

Kulihat campur-campur keadaan di belakang sana sekarang.

Perempuan distrik merah tidak berhenti melirik tajam pada gadis dari distrik putih sementara perempuan distrik putih tersebut terus memberikan pandangannya pada gadis distrik merah dengan tatapan khas dia yang merendahkan.

Aduh, tenang kalian tenang.

Sebentar lagi kita akan bergerak. Lihat. Kelompok distrik hijau tua dan hijau muda sudah masuk semua ke bagian sekolah yang lain dan kakak pembimbing itu akan menyuruh kita untuk maju.

"Jalan-jalan." Seru beberapa kakak pembimbing dari distrik yang ada di depan.

Syukurlah. Akhirnya kami bisa bergerak kembali. Beruntung kedua kelompok itu terhenti di sana tidak terlalu lama.

Aku tidak tahu bisa sampai kapan perkiraan ketegangan tersebut baru dapat meledak kalau mereka terus dibiarkan berlarut-larut di tempat tadi.

Kami kemudian dikenalkan pada area di dalam sekolah yakni kantin dan beberapa gedung kelas yang beruntung berada di dekat kantin jenis luar ruangan ini.

Halaman di depan kantin lumayan luas dan tidak sesempit kedua teras gedung jurusan Farmasi dengan gedung jurusan Tata Busana yang baru saja membuat kami berjejalan.

Namun di sini, peserta MOS yang berkumpul kurasa lebih banyak daripada yang tadi. Menurutku seluruh anggota kelompok terkumpul semuanya di kantin. Entahlah, tapi intinya sekarang, suasana di sini terasa lebih padat dan lebih ramai daripada sebelumnya.

Dan ... arggh ...

Ya, pastinya mereka berdua mulai lagi.

Ketegangan mereka hanya berhenti sementara dan sekarang muncul lagi kepermukaan.

Aduh, apa tidak ada yang bisa menjauhkan mereka sejauh-jauhnya?

Kamu dari tadi kenapa, Frida? Apa memangnya yang kau khawatirkan? Mereka orang-orang luar, 'bukan? Kenapa kamu begitu perhatian sekali pada mereka.

Hah? Iya ... soal itu. Masalahnya adalah ... kali ini. Mmm ...

Aku cuma takut mereka yang sedang berselisih ini akan sedikit melibatkan kelompok lain di sekitar mereka jika ketegangan mereka pecah. Kelompok yang berada di tengah-tengah mereka itu adalah kelompok merah muda, biru tua, biru muda dan ...

S-sebenarnya aku tidak peduli juga, sih. Mereka mau melakukan kontes tatap-menatap dengan tatapan setajam itu selama satu dekade lalu berperang selama satu dekade lagi.

Masalahnya kelompok Erza sedari tadi ikut-ikutan diapit oleh distrik merah dan distrik putih bersama kelompok-kelompok lain yang baru saja kujelaskan! Erza ada di tengah-tengah mereka! Aku khawatir Erza bisa lecet saat ikut melerai kalau nanti kedua perempuan itu benar-benar berkelahi.

Tapi awas saja kalian membuat Erza sampai begitu.

Namun, aduh ...

Mereka seperti memperebutkan Erza saja kelihatannya sekarang.

Cepat kakak-kakak yang ada di depan, lanjut ke tempat lain. Apa pentingnya kakak-kakak menjelaskan ... ini kantin, dan di kantin ini ada ininya lalu ada itunya dan seterusnya? Yang semuanya itu tidak ada informasi barunya sama sekali?

Hadeh.

Entah kenapa tur sekolah yang sebelumnya kunanti-nantikan ini terasa ingin sekali cepat selesai. Mana pemetaanku kacau lagi.

"Berikutnya mari kita ke area sekolah yang terakhir."

Terakhir? Sip! itu lebih baik daripada yang kuharapkan.

"..."

Kami kemudian pergi ke area belakang sekolah, ke sebuah tempat penggilingan sampah dan kompos lalu menemui beberapa gedung-gedung kelas, laboratorium komputer, tempat parkir halaman belakang, beberapa gedung kelas lagi lalu kami akhirnya kembali ke lapangan upacara, menunggu acara MOS selanjutnya.

Narasinya kenapa loncat-loncat seperti itu? Apa kau Time Traveler!?

Ah! Jangan banyak tanya. Pokoknya seperti itu!?

***

Author Note:

Entah kenapa aku merasa nostalgia masa-masa SMK-ku ....

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang