85. Daya Paham Dalam Menanggapi Sesuatu

13 1 0
                                    

"Baiklah, untuk para perwakilan eskul dipersilakan untuk memperkenalkan masing-masing estrakulikuler kalian."

Terang salah satu kakak panitia memakai mik.

"Eh? Langsung perkenalan eskul? Terus kemana Game 2? Tidak jadi, ya?" Celetuk Lydia, kaget. Menyadari acara MOS tidak sesuai dengan jadwal.

"Jangan coba-coba mengingatkan itu ke mereka." Peringat Alma dengan mata membelalak ke Lydia. "Sudahlah diam saja. Kita sudah yel-yel serta tampil menyanyi tadi. Itu sudah dapat dihitung dua acara game,, 'kan?" Sambung dia.

"Ngasal lagi sepertinya jadwal MOS hari ini." Komentar Lydia lagi.

Dan dalam waktu yang bersamaan ketika Lydia dan Alma tadi mengoceh. Sejumlah perwakilan masing-masing eskul-eskul sekolah, mereka semua sudah berjejer satu baris berbanjar di depan kami.

Beberapa perwakilan dari masing-masing eskul kemudian membagikan brosur-brosur eskul mereka pada beberapa anggota tiap distrik, maksudku tidak semua anggota yang kebagian brosur tersebut, yang kebagian cuma yang bagian barisan depan, tengah dan belakang.

Lalu setelah brosur-brosur masing-masing eskul selesai dibagi, mereka kemudian memperkenalkan diri satu-persatu.

"..."

Eskul di sini banyak, sekitar ... aku sebutkan sesuai urutan mereka memperkenalkan eskulnya saja, ya.

Jadi yang pertama itu adalah Eskul Paskibra, Palang Merah Remaja, Eskul Pramuka, Eskul Basket, Eskul Voli, Eskul Badminton, Eskul Pencak Silat, Eskul Taekwondo, Eskul Kesenian Daerah, Eskul Seni Tari Modern, Eksul Bahasa Inggris, Eskul Band Sekolah, Eskul Drama, Eskul Jurnalis, Eskul Sains, Eskul Musikalisasi Puisi, Eskul Paduan Suara, Eskul Tenis Meja, Takraw, sama Eksul Futsal.

Ada 20 eskul, banyak sekali. Dilihat di brosurnya, eskul di sini dibedakan jadi dua golongan, non-sekolah dan sekolah. Entahlah apa maksudnya, barangkali pemahamannya seperti ini. Ada eskul yang berkontribusi memajukan sekolah dan ada yang tidak, siapa yang tahu.

Tiap eskul menunjukkan kebolehan mereka masing-masing untuk menggaet anggota baru. Palang merah remaja mendemonstrasikan bagaimana memberikan pertolongan pertama pada orang yang pingsan saat upacara yang diperankan oleh salah satu anggota eskul palang merah remaja sendiri, sementara eskul Pramuka, mereka melakukan simulasi pembuatan tali simpul untuk membuat tandu, mereka cepat sekali melakukannya dan setelah jadi tandu itu dipakai untuk menaruh siswa yang ceritanya pingsan barusan.

Pasukan baris-berbaris atau eskul Paskibra berjalan mendekati tandu tersebut, cara datangnya mereka juga khas. Kalian tahu persis, 'kan bagaimana pasukan pengibar bendera ketika berjalan saat upacara tujuh-belasan? Kurang lebih seperti itulah mereka bergerak sekarang.

Kemudian mereka lanjut membawa siswa yang ceritanya pingsan tadi dibarengi dengan penjelasan dari anggota eskul Palang Merah Remaja kalau mendapati teman-teman kita pingsan atau terluka yang membuat dia tidak bisa berjalan, segera bawa orang yang pingsan atau terluka tadi itu ke tempat perawatan terdekat seperti Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau tempat yang aman lainnya, lalu mereka mencontohkan bagaimana membawa orang yang pingsan atau terluka tersebut dengan benar agar tidak bertambah parah atau melukai orang yang sakit tadi.

Kerja sama yang bagus.

Kemudian giliran eskul basket. Ini adalah eskul yang ditunggu-tunggu oleh Alma sama Lydia. Namun mereka membuat para gadis ini merana terlebih dahulu bahkan sebelum unjuk kebolehan mereka mau mereka tampilkan.

Aku penasaran bagian apa yang membuat mereka kecewa, sebab sesuatu yang sedang ditampilkan eskul basket saat ini terlihat keren sekali di mataku.

"Sayang sekali." Ucap Lydia, lirih.

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang