18. Baiklah. Gunakan Waktumu.

44 24 2
                                    

Masalahnya, bi. Aku bukannya tidak tahu apa-apa mengenai jurusan-jurusan tersebut. Aku sudah mengalami ini beberapa jam yang lalu. Persoalannya adalah aku tidak tahu Erza mau memilih jurusan apa. Aku belum memiliki informasi mengenai itu. Aku tidak akan satu kelas dengan Erza kalau aku tidak memilih jurusan yang sama dengan dia, ya, 'kan? 

Tapi aku harus bagaimana sekarang? Bibi mau mendaftarkanku masalahnya ini dan aku tahu konsekuensinya kalau aku terus menunda-nunda hal ini? Tapi aku tidak tahu apa-apa soal jurusan yang Erza pilih. Aku belum mendapatkan informasi itu sampai sekarang.

Ya ampun, Erza.

Susah sekali aku mendekat denganmu.

Ugh! Bagaimana aku akan mengakhiri ini? Ini menyangkut masa depanku tiga tahun ke depan.

"Bi, ini waktunya masih lama, 'kan? Masih bisa besok? Bisa beri aku waktu sampai besok pagi?"

"..." Bibi kulihat menyilangkan tangan sejajar dengan dada sambil merengut.

Aku lalu menghabiskan coklat panasku dan meletakkan cangkirnya di nampan. "Maaf, Bi."

"Baiklah. Gunakan waktumu."

"Iya. Terima kasih coklat panasnya."

Aku kembali ke kamar Grisnald, terus merebahkan diri dengan pelan di kasur, memandangi langit-langit kamar lagi sambil memicik kepala dengan kedua tanganku.

Aduh! Kenapa? Kenapa ini harus terjadi? Apa yang Erza pilih, ya? Aku tidak memiliki informasi apapun soal itu. Aku tidak tahu apa-apa soal itu. Bagaimana ini?

Ahh ... aku tidak mengira ini akan terjadi. Akan sia-sia jika aku salah memilih. Sia-sia aku jauh-jauh ke sini, namun itu akan lebih sia-sia lagi kalau aku tidak satu sekolah dengannya.

Meskipun aku tidak satu jurusan yang penting aku satu sekolah dengan dia, tapi aku harus memilih jurusan yang sama dengan Erza dulu. Aku harus mendahulukan itu.

Tapi bagaimana caranya? Apa yang harus kulakukan sekarang untuk mengatasi hal tersebut?

Aku tidak mengetahui apapun untuk bisa dijadikan bahan untuk ditimbang-timbang, agar bisa menghasilkan sebuah keputusan. Aku tidak memiliki petunjuk. Aku tidak memilikinya satupun!

"..."

Baik-baik. Aku tidak boleh menyerah dulu, ya 'kan? Aku masih mempunyai beberapa, aku mempunyai beberapa untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Jurusan, ya.

Ada tujuh jurusan di sekolah itu dan Erza akan memilih salah satu dari ketujuh jurusan tersebut. Peluang terambilnya jawaban yang benar olehku adalah satu banding tujuh. Satu banding tujuh, ya ampun. Itu banyak sekali. Aku saja tidak selalu benar saat bermain menebak uang koin yang memiliki perbandingan satu banding dua.

Dasar Elisha. Dia berhasil menyembunyikan ini dariku! Kecerdikannya memang harus diakui ....

Tunggu ....

Ohh iya, Elisha!?

Dia kuncinya!!

***

Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang