69. Tidak Akan Kubiarkan Tenang

16 2 0
                                    

Anggota yang hafal yel-yel kurang dari separuh, astaga.

.... Dan untuk menambal lubang tersebut, Kak Fauzio memintaku dan anggota-anggota lain yang sudah hafal, untuk lebih mengeraskan suara, terus mengambil-alih gerakan yel-yel ketika nanti kami berada pada bagian yang anggota distrik banyak yang masih belum hafal tersebut. Kami mengangguk menyanggupinya, kemudian kami mencoba mengulangi lagi yel-yel kelompok distrik kami dengan menambahkan instruksi yang diberikan oleh Kak Fauzio barusan.

Ketika latihan, aku berusaha membendung mataku untuk tidak colong-colongan melihat ke Erza. Distrik dia sudah selesai menampilkan yel-yel dan saat ini mereka sedang memberikan pertunjukkan paduan suara.

Untung saja pertunjukkan tersebut yang mereka pilih. Kalau saja yang mereka tampilkan tadi adalah pertunjukkan drama, seperti mementaskan drama Shakespeare "Romeo dan Juliet", terus mereka memasangkan Erza dengan perempuan lain. Orang yang menyarankan ide tersebut akan kucari di internet dan kehidupan dunia maya-nya tidak akan kubiarkan tenang.

Astaga, kenapa aku jadi melakukan ini? Fokus saja ke kelompokmu, Frida!?

"..."

Sementara kami sedang latihan, kelompok-kelompok distrik lain silih berganti membawakan yel-yel dan pertunjukkan mereka masing-masing. Adakalanya para peserta MOS yang menonton pertunjukkan kelompok yang sedang tampil, kami dengar pada tertawa menanggapi penampilan mereka dan ada yang tidak. Ada yang diam karena segan dengan pertunjukkan yang dibawakan dan ada juga yang tidak melakukan apa-apa karena tidak mengerti maksud cerita yang kelompok tersebut coba tampilkan ke para peserta MOS itu apa.

Suasana kembali mencekam ....

Cara memberitahu giliran kelompok dipanggil untuk melaksanakan penampilan saat ini memang sih sudah dibuat "adil" seperti sistem undian mother-mother pas lagi event arisan, tidak dengan keputusannya panita gendut langsung seperti kelompok Erza tadi.

Jadi, ya ....

.... Sama saja kurasa. Itu tidak berpengaruh sama sekali. Kami tetap merasa ngeri tiap kali kelompok lain sudah maju dan selesai menampilkan pertunjukkan mereka, terus panitia gendut memegang mik mengumumkan giliran kelompok yang akan tampil.

"..."

Masih belum ada distrik yang penampilannya gagal sejauh ini. Gagal di sini maksudku adalah penampilan yang membuat pelakunya sendiri malu.

"Baik, selanjutnya ... distrik oranye!"

Ah, itu kelompok distrikku.

Kudapati Kak Aldi kemudian memberitahu semua anggota distrik oranye kalau giliran distrik kami tampil sudah tiba, yang sebenarnya mereka sudah mengetahui hal tersebut juga dengan ekspresi terkejut seperti habis divonis tuntutan mati yang tertinggal di wajah mereka. Kak Fauzio setelah itu meminta kami yang duduk untuk berdiri. Rekan-rekanku mengambil napas semua kemudian bersiap untuk bangkit.

"Perkenalkan nama distrik kita dulu baru bagian itu, ya." Kata Kak Fauzio, mengingatkan. Kemudian kami-

"Sebentar untuk distrik oranye."

Semua anggota kelompok distrik oranye kulihat memindahkan perhatian ke panitia gendut yang mendadak mengumumkan sesuatu dan sepertinya mau mengumumkan sesuatu lagi.

Para peserta MOS kudapati juga melihat ke arah panitia gendut.

"Mulai dari kalian, yel-yelnya sambil jalan. Kita hemat waktu, biar cepat."

Woi.

Distrik kami langsung tak jadi berdiri.

Alma menyenggol Kak Fauzio dan menyuruhnya untuk minta time out ke panitia.

Dan Kak Fauzio sekali lagi dapat porsi protes dari Alma setelah kakak itu selesai memberi kode tangan yang menandakan minta waktu sebentar tadi ke arah para panitia yang ajaibnya diizinkan, padahal baru saja mereka mengatakan soal"menghemat waktu".

"Kita hanya jalan ke sana, Alma-"

"Yel-yel kita tidak bisa dipaksakan sambil jalan." Potong Alma ke Kak Fauzio.

"L-letak distrik kita adalah yang paling dekat dengan panggung daripada distrik-distrik lain. A-ayo, tidak apa-apa. Kita ditunggu orang." Kak Aldi berkata secara gemetaran, mencoba membantu Kak Fauzio yang diserang terus-menerus oleh Alma.

Namun Alma tidak menggubris.

"Berusahalah berimprovisasi sampai ke panggung." Kak Fauzio memberikan dukungan ke Alma. Setelah itu Kak Fauzio memindahkan pandangan lagi ke semua anggota distrik oranye, dia juga melihat ke arahku lalu ke Alma lagi kemudian berhenti di Arillia.

"Pimpinan." Seru Kak Fauzio.

"Ya, kak?" Sahut Arillia. Kebetulan Arillia yang menjadi pemimpin yel-yel. Apa aku sudah menceritakan soal itu? Sepertinya belum, ya?

"Jangan terlalu lama memulai hitung mundur. Kalau perlu langsung saja beri tanda ke teman-teman. Mulailah ketika kalian siap."

"D-dimengerti." Jawab Arillia, mantap. Walaupun tadi sempat kudengar dia sedikit gemetar dalam menjawab.

Kemudian Kak Fauzio memberikan tanda pada panitia, mengacungkan sebuah jempol, memberitahukan kalau rapat kami sudah selesai.

***

Author Note:

Sekedar catatan aja bagi yang belum tau kisah Romeo & Juliet .... 

.... Dan aku optimis kebanyakan dari kalian pasti tahu cerita ini.

Romeo dan Juliet adalah kisah tragedi karya William Shakespeare yang ditulis pada awal kariernya. Tragedi ini mengisahkan sepasang mempelai muda yang saling jatuh hati, tetapi terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan. Romeo, dan Juliet merupakan salah satu karya Shakespeare yang paling terkenal, dan juga merupakan salah satu karyanya yang paling sering dipentaskan selain Hamlet dan Macbeth.

Untuk dramanya sendiri aku belum pernah ngeliatnya secara langsung, apalagi baca secara keseluruhan, satu-satunya pengalaman pribadi aku yang terkait dengan pentas tersebut, sekaligus kali pertama aku tau, ketika aku nonton film-film, komik dan media-media lainnya yang selama ini pernah aku baca dan aku tonton, dan drama itu kebetulan muncul terus di beberapa kesempatan di judul-judul cerita yang berbeda, penasaran kan aku kenapa di pake terus, jadi aku cari tahu dan ohh .... ternyata barangnya ada (dan mereka membuat itu sebagai basis cerita untuk event drama sekolah) yang kebanyakan aku dapati dalam tiap-tiap judul berbeda tersebut dominan mem-parodikannya, dengan kata lain kebanyakan ceritanya itu dipelintir-pelintir untuk hiburan. Overall pada lucu-lucu semua, sih menurutku, walaupun kisah nyatanya itu adalah sebuah tragedi.

Tau tragedi, 'kan?


Adiknja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang